Satelit9.com,Wonogiri-Kabupaten Wonogiri telah lama terkenal dengan sebutan Kota Gaplek . Ini sangat beralasan lantaran wilayah Kabupaten terluas kedua se-Jawa Tengah ini merupakan gudangnya hasil pertanian singkong atau ketela pohon. Belakangan singkong hasil Wonogiri bakal dikembangkan menjadi energi pangan alternatif masa depan.
Singkong atau dalam Bahasa latin dinamakan Monihot Estulenta tumbuh dan menyebar di seluruh desa di 25 kecamatan se- Wonogiri. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DispertanTPH) Kabupaten Wonogiri tahun 2011 produksi ketela pohon mencapai 17, 36 ton per hektar.
Sedangkan areal lahan tanamannya seluas 69.819 hektar. Namun menurut dinas ini produksinya bisa ditingkatkan menjadi 30 ton setiap hektarnya jika menggunakan sistem intensifikasi pertanian.
Kepala Dispertan TPH, Guruh Santoso , Senin(9/4) menerangkan melimpahnya produksi singkong menjadikan Pemrintah Kabupaten (Pemkab) mengembangkannya menjadi sumber energi pangan alternatif. Disebut wonocaf, singkatan dari wonogiri cassava moified.
“Setelah jadi tepung wonocaf nanti tidak akan terasa lagi aroma maupun rasa khas singkong, sebab sudah melalui serangkaian proses fermentasi, tepung ini mulai kita kembangkan dan menurut penelitian sangat pantas dijadikan sumber pangan alternatif pengganti beras,” Katanya.kepada satelit9.com.(sbk/col)
