“Paket saya terima kemarin sore untuk ditujukan kepada kakak ipar (Tomi-red) saya. Lalu, saya menghubungi melalui telepon teryata kakak ipar saya tidak ada janji dengan orang yang mengirimkan maupun menitipkan benda tersebut. Kakak ipar saya tidak ada janji, dia menyarankan benda yang mencurigakan ditaruh di luar rumah. Setelah saya taruh di luar rumah sampai pagi harinya tidak ada reaksi apa- apa. Karena panik, maka dari keluarga melaporkan ke pihak Polrestabes,” ujar Nunung.
Sementara, Kombes Pol Drs Elan Subilan Kapolrestabes Semarang mengatakan, dengan adanya laporan itu Polsek Semarang Selatan bersama tim Gegana datang ke TKP untuk mengamakan benda aneh tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. “Benda tersebut tidak ada kandungan logamnya sekarang dibawa oleh Gegana untuk disposal,” ujarnya.
Namun demikian, menurutnya, ini modus kejahatan baru. Yakni, seseorang ingin tahu di rumah ada penghuninya atau tidak. “Jika ada penghuninya dia pura-pura meninggalkan benda seperti tadi. Kalau tidak ada penghuninya dia melakukan kejahatan. Untuk itu, ada orang yang menitip nitipkan barang atau mengantar barang yang tidak jelas pesananya dan peruntukanya mohon segera dilaporkan kepada pihak berwajib biar bisa ditindak,” tegasnya.
Dia meminta masyarakat tetap waspada dengan modus kejahatan ini. pasalnya, sudah kali kelima kejahatan serupa terjadi di Semarang. (joko)