Satelit9.com,Jakarta-Partai Nasional Demokrat (NasDem) disarankan untuk mulai menjaring calon presioden (capres) guna dipersiapkan pada Pilpres 2014 mendatang. Salah satu mekanisme penjaringan capres yang disarankan untuk digunakan NasDem adalah konvensi a la Amerika Serikat (AS).
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, mengatakan bahwa NasDem sebagai partai baru harus memelopori penjaringan capres secara demokratis. Menurut Boni, konvensi capres a la AS perlu diadopsi oleh NasDem.
Dosen FISIP UI yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Berlin, Jerman itu menjelaskan, penjaringan capres di AS melalui konvensi mengenal mekanisme primary election. “Primary election merupakan sebuah model demokrasi deliberatif, karena pertimbangan dari publik diperhatikan betul sebelum partai menentukan capres yang akan diusung," kata Boni melalui email, kamis (24/5).
Dipaparkannya, mekanisme konvensi itu menjadikan rakyat benar-benar berkuasa karena bisa menentukan capresnya sendiri. "Keuntungan dari sistem ini, rakyat menentukan sendiri capresnya. Deliberasi publik benar-benar optimal," tulisnya.
Boni menambahkan, NasDem sebagai partai baru harus mampu mengambil peluang tersebut agar dapat mendongkrak simpati publik. "Ini penting memulai sebuah pendidikan politik yang modern, melakukan gebrakan yang seksi," ulasnya.
Terlebih lagi, kata Boni, NasDem sebagai parai baru ternyata mulai diperhitungkan seiring semakin moncernya partai pimpinan Patrice Rio Capella itu dalam berbagai survei. "Apalagi NasDem punya banyak kader muda yang cerdas dan memiliki track record bagus,” cetusnya.
Boni juga mengungkapkan, ide konvensi sebenarnya sudah mulai dewacanakan di Partai Demokrat. Sayangnya, kata Boni, partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu justru masa depannya kian suram karena kader-kadernya terseret kasus korupsi. “Tapi kan Partai Demokrat sudah selesai dengan gagalnya pemerintahan SBY dan korupsi di teras elitenya," pungkasnya.(eko/col)
