Menurut dia, sedianya kereta api Malioboro Ekspres atau Moleks akan diberangkatkan dari Stasiun Tugu Yogyakarta setiap hari pada pukul 21.00 WIB sehingga tiba di Malang sekitar pukul 04.00 WIB.
Pemilihan keberangkatan pada pukul 21.00 WIB tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat menggunakan jasa angkutan kereta api tersebut.
Selama ini, masyarakat dari Yogyakarta yang ingin pergi ke Malang harus menunggu pada dini hari untuk bisa menumpang kereta api, yaitu Gajayana dari Jakarta atau Malabar dari Bandung.
Menurut Eko, calon penumpang dari Malang juga berharap kereta tersebut bisa diberangkatkan pada malam hari, sehingga tiba di Yogyakarta pada pagi hari.
PT Kereta Api sebelumnya mengusulkan kereta api dari Malang berangkat pada pagi hari, dan tiba di Yogyakarta sore hari.
Eko mengatakan penentuan jadwal keberangkatan kereta api juga dilakukan dengan mempertimbangkan pasar, sehingga masukan dari masyarakat cukup menentukan.
"Masyarakat yang akan menjadi konsumen. Mereka akan menentukan laris atau tidaknya tiket kereta. Oleh karena itu, masukan dari masyarakat akan menjadi pertimbangan kami," katanya.
Ia mengatakan penundaan peluncuran kereta api Moleks juga disebabkan sejumlah gerbong yang sedianya digunakan untuk kereta tersebut masih digunakan untuk melayani penumpang pada saat libur panjang akhir pekan sebagai gerbong tambahan.
Sebelumnya, PT kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta berencana meluncurkan kereta itu tepat pada Hari Kartini 21 April, dan menundanya hingga 20 Mei. Namun, peluncurannya kembali ditunda.(ida/deva)