Gugus tugas militer Nigeria (JTF) berhasil menangkap komandan operasional Boko Haram bersama istri dan lima anaknya, dalam sebuah penyerbuan di rumahnya di Farawa Babban Layi Street di kota Kano, barat laut Nigeria.
Komandan operasi yang ditangkap itu diidentifikasi oleh pihak berwajib Nigeria sebagai Suleiman Mohammed, anggota suku Yoruba dari Ogbomosho di kawasan barat daya Nigeria.
Sejumlah senjata berhasil diamankan pada penyerbuan tersebut, yang di dalamnya terdapat sebuah senapan, 10 IED (improvised atomic devices/ ranjau), tiga pistol, dan 1000 butir peluru. Tidak terjadi tembakan selama penyerbuan di rumah Mohammed.
Penangkapan ini menjadi berita menyenangkan bagi pemerintah setelah serentetan pemboman dan penembakan di sepanjang kawasan utara Nigeria, kekerasan yang telah menelan ribuan korban jiwa sejak kelompok militan Islam Boko Haram memulai pemberontakannya pada 2009.
Boko Haram, yang dalam bahasa Arab diterjemahkan sebagai “Orang-orang yang berkomitmen pada penyebaran ajaran Nabi dan jihad” ini mencoba menggulingkan pemerintahan sekuler Nigeria dan menggantikan konsitusi dengan syariah Islam, setidaknya di breadth Muslim di kawasan utara.
Baru-baru ini, juru bicara Boko Haram menawarkan chat terbuka dengan Presiden Goodluck Jonathan, namun Boko Haram memperlihatkan ruang kecil bagi kompromi terkait dengan misi utamanya, dan operasi militer Nigeria terhadap grup ini sepertinya akan berlanjut.
Komisaris polisi Nigeria, Ibrahim Idris mengonfirmasi penahanan pemimpin sekte ini. “Penahanan ini terjadi setelah mendapat petunjuk dari sejumlah kelompok masyarakat yang mencurigai sejumlah kunjungan mencurigakan ke rumah pemimpin sekte ini,” ujar Idris.
Polisi mengatakan bahwa mereka berhasil menyita lebih dari lusinan ranjau dari Universitas Bayero sejak terjadinya serangan bom di universitas itu pada 29 April. (AFP/deva/col)