Satelit9.com,Jakarta-Nachrowi Ramli (Nara) mengajak seluruh organisasi masyarakat (ormas), tokoh masyarakat, simpatisan dan pendukung pasangan nomor urut 1 tidak termakan tindakan adu domba dari berbagai pihak. Pasalnya, ada gerakan yang mencopot affiche gambar pasangan Foke-Nara di seluruh kawasan Jakarta."Menjelang tanggal 11 Juli, tolong ademin hati kita, namun tetap waspada selalu. Sebab sudah mulai ada orang-orang yang mengacau dan mau adu domba. Dari beberapa hari lalu gambar-gambar kami banyak yang dicopotin orang. Tolong setiap gambar di rumah kita dijagain, jangan copotin gambar calon lain, itu gak ada artinya," kata Nara saat berkampanye di hadapan ratusan pendukung di Jalan Kampung Bugis No. 17 RT 04 RW 03, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/6).
Ia pun menceritakan pengalaman pribadi yang terjadi di rumah sendiri di kawasan Condet, Kramat Jati. Affiche bergambar dirinya dan Fauzi Bowo di depan rumahnya dicopot sekelompok orang yang tak bertanggung jawab beberapa hari lalu. Kejadian itu, langsung dilaporkannya kepada polisi setempat, dan pelaku sudah tertangkap.
Nara mengimbau pendukungnya tidak capital hakim sendiri saat melihat pelaku yang mencopoti gambar. Sebab, tindakan itu berimplikasi mencoreng nama pasangan nomor urut 1.
"Jadi kalau ada yang seperti itu, langsung bawa ke polisi saja, jangan capital hakim sendiri. Karena nanti yang jelek namanya, ya Foke dan Nara. Sudah ada tanda-tanda adu domba, kita harus waspada dan jangan dilawan," tegasnya.
Ia mengungkapkan, Foke sangat menginginkan kota Jakarta tetap, damai dan tentram seusai pelaksanaan Pemilu Kada DKI. "Saya tidak ingin seperti kota-kota lain. Habis pemilu kada, Gedung KPUD dibakar, kantor gubernur dibakar. Kota Jakarta harus damai usai pelaksanaan pemilu. Ini harus menjadi komitmen semua calon bahwa Jakarta adalah kampung kita bersama," ujarnya.
Nara juga meminta kader dan simpatisan serta ormas pendukung bekerja keras mengumpulkan suara sebanyak tiga persen selama sembilan hari menjelang pemungutan suara 11 Juli 2012.
Berdasarkan survei, pasangan nomor 1 dipastikan akan meraih suara sebanyak 48,5 persen. Sementara peraturan Pemilu Kaad DKI, pasangan calon harus meraih suara di atas 50 persen untuk terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur periode berikutnya.
"Memang masih sedikit lagi, tapi kalau pengen satu putaran, berarti kita harus kumpulkan suara 3 persen lagi untuk memenangkan Pemilu Kada DKI," ungkapnya seraya diamini warga yang hadir pada saat kampanye tersebut.(@jaya)