Satelit9.com,Suriah-Pertahanan udara Suriah dilaporkan telah menembak jatuh jet tempur Turki yang tiba-tiba menghilang dari kontrol alarm di wilayah perbatasan dua negara, Jumat, seperti yang dilaporkan televisi lokal.
Kantor berita resmi Turki mengklaim bahwa Suriah telah meminta maaf atas insiden penembakan jatuh jet tempur itu. Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki mengatakan pilot dan navigator dalam pesawat itu berhasil selamat.
"Pada saat ini angkata udara dan angkatan laut tengah menggelar operasi pencarian dan penyelamatan untungnya pilot kami masih hidup, kami hanya kehilangan pesawat," kata Erdogan dalam perjalanan pulang dari Brazil.
Insiden internasional itu memaksa Erdogan menggelar rapat keamanan darurat yang akan digelar Jumat malam, waktu setempat. Rapat itu akan dihadiri oleh petinggi militer dan para kepala intelijen negeri itu.
Jet F-4 Phantom, pesawat pembom yang dikemudikan oleh seorang pilot dan navigator, dilaporkan menghilang di atas laut Mediterania. Semua kontak alarm dan radio dengan jet itu mendadak hilang setelah tinggal landas dari pangkalan udara Erhac, provinsi Malatya di sebelah selatan negeri itu.
Sementara itu Turki adalah anggota Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sesuai Artikel V aliansi pertahanan itu, jika satu negara di serang maka negara-negara lain wajib memberikan bantuan.
Itu artinya sangat terbuka peluang Suriah diserang oleh NATO yang selama ini sangat gencar mengecam rezim Bashar al Assad yang tangannya berlumuran darah rakyatnya sendiri. Turki sendiri adalah salah satu pengeritik keras Al Assad dan kedua negara sering terlibat ketegangan di perbatasan.
Tentara Pembebasan Suriah, kelompok pemberontak yang berusaha untuk menjungkalkan Al Assad dari kekuasaan, mempunyai base yang kuat di wilayah Turki.
Adapun Angkatan Udara Turki adalah salah satu kekuatan yang batten kuat di wilayah itu dan selalu menggelar patroli di sejumlah wilayah udara sensitif di dekat Suriah.
(AFP@Jaya)
