Satelit9.com, Solo- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Didiek S Triwidodo mengatakan, sebanyak 17 perguruan tinggi di provinsi ini telah terindikasi dimasuki jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Mahasiswa/mahasiswinya perguruan tinggi itu masuk NII.Triwidodo menjelaskan, jaringan NII KW9 di beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah sudah semakin meluas, baik di kalangan masyarakat maupun mahasiswa. Dalam merekrut, terutama di lingkungan kampus, mereka memiliki organisasi tersendiri. Hal itu diutarakan Triwidodo saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret Surakarta di Kampus Kentingan, Solo, Kamis (9/8).
Triwidodo mengatakan, mahasiswa/mahasiswi yang direkrut oleh jaringan NII batten banyak berada di Semarang, Solo dan Purwokerto. Ia meminta kepada mahasiswa baru di UNS lebih berhati-hati. Jangan sampai terpengaruh adanya gerakan dibawah tanah tersebut.
"Jaringan NII ini sudah berhasil kami bongkar dan para pelakunya juga sudah disidangkan di pengadilan, karena mereka akan melakukan makar," kata Triwidodo. Meskipun pelakunya sudah ada yang ditahan, bukan tidak mungkin gerakan itu masih ada dan sewaktu-waktu bisa muncul.
Triwidodo menjelaskan, modus operandi para perekrut berpatokan dari apa yang mereka dapatkan dari 'Kitab Tilawah'. Untuk itu agar pengawasan para pengajar, orang tua dan masyarakat terhadap sanak saudara putra-putri, pelajar dan mahasiswa dari bahaya laten ideologi yang menyimpang dapat dideteksi dan dapat dilakukan pencegahan.
Gerakan dibawah tanah ini dibongkar tahun 2011. Berdasarkan pengalaman ini, kata Triwidodo, perlu diadakan pembinaan terhadap mahasiswa tentang patriotisme, cinta tanah air, nusa dan bangsa Indonesia serta kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ant@IKA)