Satelit9.com,Kulonprogo-Puncak arus mudik melalui jalur darat di wilayah Kulonprogo diprediksi akan terjadi pada H-2 dan H-1 Lebaran, adapun puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran.
Selain jalur utama yang merupakan jalur darat nasional, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kulonprogo, juga menyiapkan lima jalur alternatif dan dua jalur alternatif lokal.
Kepala Dishubkominfo Kulonprogo, Triyono mengatakan, pihaknya akan melakukan ecology arus mudik dan arus balik Lebaran dari H-7 hingga H+7 lebaran (12-27 Agustus) dengan prediksi Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 19 dan 20 Agustus.
"Secara nasional diprediksikan puncak arus mudik terjadi pada H-3, para pemudik dari sana (Jakarta) sehinggi kami asumsikan akan sampai wilayah Kulonprogo H-2 dan H-1 Lebaran. Sedangkan puncak arus balik kami prediksi terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran," katanya, Kamis (9/8).
Terkait jalur utama mudik, yakni Purworejo-Toyan-Wates-Sentolo-Yogyakarta menurut Triyono, dalam kondisi baik. Namun perlu kewaspadaan di tempat-tempat rawan kecelakaan seperti simpang tiga Dalangan, depan Kecamtan Temon, dan depan Kecamatan Sentolo.
Guna mengantisipasi terjadinya kemacetan, Dishubkominfo juga telah menyiapkan lima jalur alternatif bagi pemudik. Yakni jalur Temon-Toyan-Cangakan-Brosot-Bantul; Temon-Toyan-Cangakan-Kenteng Nganggrung-Sentolo-Yogyakarta; Jangkaran-Glagah Brosot-Bantul; Ngeplang/Sentolo-Kenteng Dekso-Muntilan/Magelang; dan Ngeplang/Sentolo-kenteng-Godean-Yogyakarta.
"Selain itu juga ada dua jalur alternatif lokal, yakni Wates-Pengasih-Kaliagung-Sentolo, dan jalur Wates-Pengasih-PPSJ Tanjungharjo-Nanggulan," ujarnya.(Eko)
