Satelit9.com,Kabul- Pangeran Harry dilaporkan tengah berada di Kamp Bastion di Afganistan saat Taliban menyerang kawasan tersebut. Serangan yang menewaskan dua marinir Amerika Serikat tersebut dilaporkan bahwa NATO menyebut Harry ''tidak dalam kondisi bahaya''.
Pejabat AS mengatakan, serangan dilakukan oleh senjata kecil, roket dan mortir ke pangkalan militer, tempat pasukan sejumlah negara seperti AS, Inggris, Denmark, Estonia dan Afganistan berkumpul.
Pangeran Harry, yang merayakan ulang tahun ke 28, saat ini tengah menjalani tugas keduanya di Afganistan. Tugas pertamanya di antara tahun 2007 dan 2008 dipersingkat menjadi 10 pekan karena kehadirannya di Afganistan bocor di media internasional.
Untuk penempatan kali ini, Kementerian Pertahanan menjelaskan peran Harry sebagai komandan helikopter Apache memiliki ancaman yang ''rendah''. Harry dijadwalkan bertugas di Afganistan selama empat bulan.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan di London mengatakan: ''Kami mengetahui adanya insiden yang berlangsung di Kamp Bastion, yang saat ini berhasil ditangani.''
Pangeran Harry yang berpangkat Kapten Wales di militer tiba di Afganistan sebagai bagian dari 100 anggota Skuadron 662, Resimen 3, Korps Darat Udara. Pangeran Harry adalah anggota keluarga Kerajaan Inggris pertama yang aktif dalam pertempuran avant-garde sejak pamannya, Pangeran Andrew, terlibat dalam Perang Falkland.
Dia lolos kualifikasi sebagai pilot helikopter Apache di bulan Februari lalu setelah menjalani pelatihan keras di Inggris dan AS. Pasukan Inggris belum pernah kehilangan satupun dari 67 Apache mereka, meski ada dua kecelakaan kecil.
Helikopter Apache didesain untuk memburu dan menghancurkan catchbasin dan dilengkapi dengan roket, misil serta meriam otomatis. Dalam penempatan sebelumnya, Harry menjalani tugas sebagai pengawas udara yang mengarahkan pesawat pembom Taliban di Helmand. (bbcDNI)
.jpg)