.jpg)
Satelit9.com,Yogyakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut hampir semua negara di dunia menghadapi permasalahan kemiskinan, pengangguran, serta kesenjangan antara kaya dan miskin. Untuk itu dibutuhkan solusi tepat buat mengurainya."Solusinya adalah diperlukan keterpaduan mekanisme ekonomi pasar dengan kebijakan dan affairs pemerintah yang punya sasaran pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan," kata SBY saat membuka International Microfinance Conference 2012 di Hotel Seraton, Yogyakarta, Senin (22/10).
SBY menyebut, keterpaduan antara sistem ekonomi pasar dan pemerintah harus tercipta untuk menata pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sebuah negara. Sebab, jika keduanya tak saling beriringan, akan terjadi ketimpangan ekonomi.
"Pasar sering menciptakan ketidakadilan dan jika dibiarkan tanpa ada intervensi, pasar akan menghadirkan ketimpangan dan ketidakadilan. Apa yang kita lakukan adalah memadukan secara bijak," terang Presiden.
Salah satu upaya sinergi antara pasar dan negara, tambah SBY, adalah melalui pemberian kredit mikro dan keuangan mikro.
"Upaya pengentasan kemiskinan bisa dengan kredit mikro dan pengembangan keuangan mikro. Salah satu misi kita adalah menanggulangi kemiskinan di dunia dan terus meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai itu, maka negara besar di dunia terus melakukan pembangunan ekonomi," jelasnya.
SBY mengatakan, Indonesia punya empat stategi pengentasan masalah di atas. "Ada empat jalur strategi yakni pro-pertumbuhan, pro-lapangan kerja, pro-pengurangan kemiskinan, dan pro-pemeliharaan lingkungan," terangnya.
SBY berharap, International Microfinance Conference 2012, bisa berkontribusi dalam pengentasan masalah yang dihadapi sejumlah negara itu.
"Kita setuju dengan tema Towards Sustainability and Financial Inclusion. Tema itu tepat dan relevan dengan situasi sekarang terutama berkaitan dengan menurukan angka kemiskinan dan pengangguran. Saya yakin, dalam konferensi ini tema tersebut akan dielaborasi," tegasnya.(ida)