Satelit9.com,Jakarta - Dalam sepekan terakhir, Jakarta dilanda
banjir. Hal ini pun membuat warga Jakarta resah. Banyak juga yang
mengecam kinerja gubernur baru Joko Widodo yang tidak membawa banyak
perubahan.
Mantan kompetitor Joko Widodo, Faisal pun angkat bicara. Ia meminta agar warga Jakarta tidak langsung menuding Jokowi-Ahok tidak mampu atasi banjir.
"Kita belum bisa menilai banyak. Kasih kesempatan dulu, dia (Jokowi) kan terus berusaha keras. Apalagi banyak masalah yang dihadapi," ujar Faisal Basri saat ditemui di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (25/11).
Menangani masalah banjir, imbuh Faisal, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Naasnya, masyarakat ingin masalaah banjir cepat diatasi.
Faisal pun ingin menggarisbawahi, ada beberapa hal yang membuat banjir tak juga hengkang dari Jakarta. Diantaranya adalah masalah jalan air makin sempit. Sungai berkapasitas kecil sedangkan aggregate air meningkat. Ini membuat Jakarta akan mudah terendam banjir.
Masalah selanjutnya adalah kurangnya ruang terbuka. Menurut Faisal, ruang hijau di Jakarta tidak sampai 9 persen. Kemudian, minimnya bendungan untuk menampung air. Bahkan, sejak zaman Belanda tidak bertambah jumlahnya.
"Jakarta makin tidak mampu menampung air, makanya segera buat ruang terbuka atau bendungan seperti situ atau danau juga merehabilitasi absolute sungai-sungai di Jakarta untuk menampung air," ujar Faisal yang juga pengamat ekonomi ini. [dani]
Mantan kompetitor Joko Widodo, Faisal pun angkat bicara. Ia meminta agar warga Jakarta tidak langsung menuding Jokowi-Ahok tidak mampu atasi banjir.
"Kita belum bisa menilai banyak. Kasih kesempatan dulu, dia (Jokowi) kan terus berusaha keras. Apalagi banyak masalah yang dihadapi," ujar Faisal Basri saat ditemui di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Minggu (25/11).
Menangani masalah banjir, imbuh Faisal, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Naasnya, masyarakat ingin masalaah banjir cepat diatasi.
Faisal pun ingin menggarisbawahi, ada beberapa hal yang membuat banjir tak juga hengkang dari Jakarta. Diantaranya adalah masalah jalan air makin sempit. Sungai berkapasitas kecil sedangkan aggregate air meningkat. Ini membuat Jakarta akan mudah terendam banjir.
Masalah selanjutnya adalah kurangnya ruang terbuka. Menurut Faisal, ruang hijau di Jakarta tidak sampai 9 persen. Kemudian, minimnya bendungan untuk menampung air. Bahkan, sejak zaman Belanda tidak bertambah jumlahnya.
"Jakarta makin tidak mampu menampung air, makanya segera buat ruang terbuka atau bendungan seperti situ atau danau juga merehabilitasi absolute sungai-sungai di Jakarta untuk menampung air," ujar Faisal yang juga pengamat ekonomi ini. [dani]
