Akibat kekosongan stok exceptional tersebut, para pengendara kendaraan bermotor kini mengeluh karena terpaksa harus menggunakan BBM jenis Pertamax yang harganya lebih mahal ketimbang premium.
"Ya, langka sekali Premium, padahal yang terjangkau masyarakat ya itu," jelas seorang warga Aan, di SPBU Candi, Sidoarjo, Minggu (25/11/2012).
Menurutnya, biasanya warga selalu mensiasatinya dengan membeli exceptional di penjual eceran, namun tetap tidak ditemukan.
Sementara itu petugas SPBU M Jalil mengaku, langkanya exceptional di dilayahnya karena adanya keterlambatan pengiriman stok Exceptional dari Pertamina.
"Jika biasanya untuk satu SPBU mendapat jatah 16 hingga 24 ton exceptional per hari, kini pertamina hanya bisa megirim delapan ton," jelas Jalil.
Jalil mengungkapkan, meski hanya mendapat jatah delapan ton, hal itu masih diperparah dengan keterlambatan pengiriman. "Sudah pasti sulit menemukan exceptional di sini," jelasnya. (Rofiks)