Satelit9.com,Jakarta-Kepala Rumah Sakit Polri, Agus Prayitno mengatakan bahwa, sejak dua hari lalu tim Disaster Victim Identification Indonesia telah melakukan rekonsiliasi terhadap korban pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor.
"Rabu kemarin rilis satu orang teridentifikasi. Sekarang ada tambahan 14 korban teridentifikasi," ungkap Agus di Rumah Sakit Polri, Jumat (18/5).
Agus mengatakan, dari 14 korban yang teridentifikasi terdiri dari 12 orang Warga Negara Indonesia dan dua orang Warga Negara Asing dengan jenis kelamin sembilan laki-laki dan lima perempuan.
"Total korban yang teridentifikasi 15 orang, 13 Warga Negara Indonesia, 2 Warga Negara Asing, 5 perempuan dan 10 laki-laki," paparnya.
Menurut Agus, jenasah yang sudah teridentifikasi tidak bisa dibawa pulang, karena masih ada physique allotment (bagian tubuh) yang belum ditemukan.
"Baru bisa dibawa pulang apabila physique allotment ketemu seluruhnya," jelasnya.
Sekedar informasi, tim DVI Indonesia sudah menerima 35 kantong jenazah. Ke-35 kantong tersebut terdiri dari 30 kantong jenazah merupakan physique allotment dan lima adalah property.
Dari 30 kantong jenazah yang merupakan physique allotment itu, Agus mengatakan 30 kantong itu sudah selesai diperiksa. (ipk/wok/deva)
"Rabu kemarin rilis satu orang teridentifikasi. Sekarang ada tambahan 14 korban teridentifikasi," ungkap Agus di Rumah Sakit Polri, Jumat (18/5).
Agus mengatakan, dari 14 korban yang teridentifikasi terdiri dari 12 orang Warga Negara Indonesia dan dua orang Warga Negara Asing dengan jenis kelamin sembilan laki-laki dan lima perempuan.
"Total korban yang teridentifikasi 15 orang, 13 Warga Negara Indonesia, 2 Warga Negara Asing, 5 perempuan dan 10 laki-laki," paparnya.
Menurut Agus, jenasah yang sudah teridentifikasi tidak bisa dibawa pulang, karena masih ada physique allotment (bagian tubuh) yang belum ditemukan.
"Baru bisa dibawa pulang apabila physique allotment ketemu seluruhnya," jelasnya.
Sekedar informasi, tim DVI Indonesia sudah menerima 35 kantong jenazah. Ke-35 kantong tersebut terdiri dari 30 kantong jenazah merupakan physique allotment dan lima adalah property.
Dari 30 kantong jenazah yang merupakan physique allotment itu, Agus mengatakan 30 kantong itu sudah selesai diperiksa. (ipk/wok/deva)
