• Jelajahi

    Copyright © Informasi Tanpa Batas
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top Ads

    Iklan 300x250

    728x90 AdSpace

    Evakuasi korbanSukhoi resmi dihentikan,pencarian FDR tetap berlanjut

    Last Updated 2012-05-18T23:02:47Z

    Satelit9.com,Jakarta-Operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 resmi dihentikan. Namun pencarian FDR (flight abstracts recorder) tetap berlanjut.
    "Operasi pencarian korban Sukhoi kami nyatakan dihentikan mulai abscessed ini," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (18/5).
    Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan operasi evakuasi korban Sukhoi untuk dibuka kembali, bila ditemukan tanda-tanda penemuan baru. Sementara terkait pencarian Flight Abstracts Recorder (FDR), akan tetap dilanjutkan dengan melakukan operasi penyisiran lokasi.
    Menurut Daryatmo, FDR tetap dicari karena merupakan salah satu komponen penting penyimpanan abstracts penerbangan pesawat. Untuk melengkapi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang telah ditemukan beberapa hari lalu.
    Sebenarnya menurut ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 menetapkan, operasi SAR sudah dapat dihentikan setelah tujuh hari. Namun pada Selasa (15/5) lalu, Basarnas memutuskan untuk melanjutkan operasi evakuasi karena masih ada tanda-tanda bakal ditemukannya korban.
    Sejak perpanjangan, Tim SAR fokus pada bagian di backbone lokasi ekor pesawat berada. Namun setelah tanda-tanda ditemukannya korban semakin tidak terlihat, Tim akhirnya memutuskan untuk berhenti melakukan pencarian.
    Nilai Asuransi
    Terkait dengan asuransi korban, pihak perusahaan penerbangan Sukhoi berjanji akan memenuhi hak atas asuransi bagi korban. Walau tidak menyebutkan besar nominalnya, namun dipastikan akan sesuai dengan aturan yang berlaku.
    Hanya saja ketika ditegaskan, pihak Sukhoi tidak mengatakan aturan yang dimaksud, apakah dengan standar aturan perusahaan Sukhoi, standar Internasional, atau perundangan yang berlaku di Indonesia. "Kami menjamin, semua penumpang telah diasuransikan sesuai peraturan yang berlaku," kata Vinogradov Igor, First Deputi President Sukhoi Sipil Aircraft Company (SCAC), di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
    Igor mengatakan, saat ini tengah melakukan pembahasan dengan sejumlah pihak terkait dalam proses pemberian asuransi tersebut. Terkait penelusuran penyebab terjadinya kecelakaan yang terjadi Rabu (9/5) lalu di Gunung Salak, Igor mengatakan, pihaknya masih terus melakukan kerja sama dengan KNKT.
    Juru bicara PT Trimarga Rekatama, Sunaryo, sebagai agen resmi penjual Sukhoi di Indonesia memastikan, pihaknya akan ikut dalam pembicaraan asuransi tersebut. Termasuk saat akan membicarakan besaran jumlah asuransi yang akan diberikan kepada ahli waris korban. "Kita akan bahas itu bersama-sama dengan pihak asuransi dan pihak Sukhoi, kami memastikan akan memberikan yang terbaik bagi pihak keluarga," tegas Sunaryo.
    Di Indonesia, peraturan mengenai pemberian asuransi bagi kecelakaan penerbangan diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No 77 tahun 2011 tentang Asuransi Delay Pesawat, Bagasi Hilang dan Kecelakaan. Menurut Sunaryo keberadaan aturan tersebut telah disampaikan dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, dan akan dijadikan bahan pertimbangan saat menentukan besar nominal asuransi.
    Sunaryo juga menyebutkan, yang menjadi tanggung jawab langsung pihak Sukhoi dalam pemberian asuransi adalah seluruh penumpang, di luar empat kru pesawat. "Jadi, yang termasuk proses klaim asuransi adalah 1 warga Perancis, 1 warga AS, 4 warga Rusia, dan 35 warga Indonesia," jelas Sunaryo.
    Sunaryo menambahkan, saat ini PT Trimarga Rekatama telah membentuk tim untuk mendata keluarga dari 35 korban yang diperlukan pihak asuransi.
    Proses Identifikasi
    Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi kembali 14 jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi. Dengan tambahan 14 jenazah ini, berarti absolute ada 15 jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi tim.
    Penegasan tersebut diungkapkan Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri, Brigjen Pol Agus Prayitno, saat ditemui di gedung RS Polri, Jakarta, Jumat (18/5). Menurutnya, dalam menangani kasus jatuhnya pesawat di lereng Gunung Salak, pihaknya menerima kiriman 35 kantong jenazah, dimana 30 berisi bagian jenazah, sedangkan lima kantong berisi barang-barang pribadi korban.
    "Ke-30 kantong jenazah yang sudah sampai di sini, sudah selesai dilakukan pemeriksaan column mortemnya. Dan sejak dua hari lalu, kita sudah mulai melakukan rekonsiliasi. Rabu kemarin sudah dirilis satu jenazah yang berhasil diidentifikasi," katanya.
    Ditambahkannya, Jumat ini, tim berhasil mengidentifikasi kembali 14 jenazah lainnya. Dari 14 jenazah tersebut, 12 jenazah berasal dari Indonesia sedangkan dua lainnya warga negara asing. "Yang berjenis kelamin laki-laki ada sembilan orang, sedangkan perempuan ada lima orang.
    Identifikasi didasarkan pada pemeriksaan gigi, DNA, properti maupun pemeriksaan medik. Sampai saat ini, absolute korban yang teridentifikasi ada 15 orang, terdiri dari 13 WNI, dua WNA. Dengan jenis kelamin, lima wanita dan 10 laki-laki," jelasnya.
    Dikatakannya, meski sudah berhasil diidentifikasi, bukan berarti jenazah sudah bisa dibawa pulang. "Mengingat identifikasi berdasarkan salah satu physique allotment di TKP (tempat kejadian perkara). Untuk dibawa pulang, harus nunggu physique allotment lainnya ditemukan. Dengan begitu, diharapkan hasilnya maksimal. Kami mohon sekali lagi, keluarga korban bersabar. kami ingin proses ini segera selesai," ujarnya.
    Menurut Direktur Eksekutif DVI Indonesia, Kombes Pol Anton Castilani, bahwa untuk menjadi teridentifikasi, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. "Dalam proses rekonsiliasi, kami bandingkan abstracts column mortem dengan ante mortem. Untuk tahapan awal ini, kami berpegang pada data-data primer, mulai dari gigi geligi, sidik jari, dan DNA. Namun demikian, sampai saat ini, baru DNA dan gigi geligi sebagai kunci utama teridentifikasi 14 jenazah," ujarnya. (cit/eko/ida)
    Komentar
    • Evakuasi korbanSukhoi resmi dihentikan,pencarian FDR tetap berlanjut

    Terkini

    Topic Popular