Satelit9.com,Medan-Muhammad Reza Fahlevi,4, yang terkena peluru senjata api milik ayahnya, Brigadir Juliadi, personil Polres Lhokseumawe, terpaksa dirawat di RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan. Reza tertembak di bagian hidung tembus ke ubun-ubun ketika memainkan pistol milik ayahnya.
Didampingi orangtua dan sanak keluarganya, Reza tiba dengan menggunakan mobil Ambulance RSU Cut Muetia Lhokseumawe, Senin malam dan ditangani dr Shivalingam.
Ahmad Jaman Huri, perawat RS Cut Meutia yang ikut mendampingi Reza mengatakan, peluru tersebut sudah berhasil diangkat. “Peluru sudah dikeluarkan dari kepalanya. Waktu kita bawa dari RS Cut Muetia kondisinya masih sadar”, ujar Ahmad.
Dikatakan Ahmad, sebelum dilarikan ke RS Columbia Asia, Reza ditangani oleh dr Mufrizal Spb. Namun karena peralatan tidak memadai, akhirnya Reza dirujuk ke RS Columbia Asia, Medan.
Reza yang tinggal di Desa Blang Priya, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, saat itu sedang bermain di dalam rumahnya. Sementara sang ayah sedang bermain laptop dan meletakkan senjata api di sebelahnya. Tanpa diduga, Reza memainkan senjata api milik ayahnya tersebut dan melepaskan pelatuknya. Seketika satu peluru kemudian masuk dari hidungnya sebelah kanan hingga menembus kepala bagian atas. (Kevin)
Didampingi orangtua dan sanak keluarganya, Reza tiba dengan menggunakan mobil Ambulance RSU Cut Muetia Lhokseumawe, Senin malam dan ditangani dr Shivalingam.
Ahmad Jaman Huri, perawat RS Cut Meutia yang ikut mendampingi Reza mengatakan, peluru tersebut sudah berhasil diangkat. “Peluru sudah dikeluarkan dari kepalanya. Waktu kita bawa dari RS Cut Muetia kondisinya masih sadar”, ujar Ahmad.
Dikatakan Ahmad, sebelum dilarikan ke RS Columbia Asia, Reza ditangani oleh dr Mufrizal Spb. Namun karena peralatan tidak memadai, akhirnya Reza dirujuk ke RS Columbia Asia, Medan.
Reza yang tinggal di Desa Blang Priya, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, saat itu sedang bermain di dalam rumahnya. Sementara sang ayah sedang bermain laptop dan meletakkan senjata api di sebelahnya. Tanpa diduga, Reza memainkan senjata api milik ayahnya tersebut dan melepaskan pelatuknya. Seketika satu peluru kemudian masuk dari hidungnya sebelah kanan hingga menembus kepala bagian atas. (Kevin)
