Satelit9.com,New York- Harga minyak di perdagangan New York kembali meroket, Jumat atau Sabtu (30/6). Pasalnya, pembeli menangkap perjanjian pemimpin Euro tentang langkah-langkah krisis penting sebagai sinyal permintaan akan meningkat.
Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau ablaze candied untuk pengiriman Agustus, berakhir melonjak US$7,27 menjadi US$84,96 per barel. Sementara di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus melonjak US$6,44 menjadi US$97,80 per barel.
Ledakan pembelian terjadi setelah sebuah Konferesi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin penting zona euro berhasil menjembatani perbedaan untuk menyepakati langkah-langkah baru yang besar untuk mendukung bank-bank dan membantu pemerintah-pemerintah bermasalah memangkas suku bunga mereka, dan menandatangani sebuah affairs bang ekonomi 120 miliar euro (US$150 miliar).
Euro melonjak lebih dari dua sen terhadap dolar, sumber lain yang mendorong kenaikan harga minyak yang dihargakan dalam mata uang dolar.
"Kabar optimis dari KTT Uni Eropa menyebarkan tanda-tanda 'bullish' di pasar minyak sehingga harga minyak mentah 'rebound' kuat dari kerugian terakhir," kata analis Sucden Financial Research, Myrto Sokou.
"Harga naik terutama karena KTT dan berita positif yang keluar," kata Justin Harper, ahli strategi pasar untuk IG Markets Singapura.
"Karena harapan yang sangat rendah pada untuk memulai dengan, orang benar-benar tidak memperkirakan apa pun keluar dari KTT dan kami punya beberapa perkembangan positif, tentu saja banyak uang, US$150 miliar." Harper tetap meragukan keberlanjutan lompatan harga.
"Saya pikir itu sebuah assemblage jangka pendek, bisa gagal karena orang telah melihat bahwa masih banyak pertikaian antara semua anggota yang berbeda pernyataan," katanya.
"Mereka menyerang masalah jangka pendek ... masih ada banyak masalah yang harus diselesaikan begitu sayang saya pikir (rally) tidak dapat dipertahankan."(ANT@jaya)
.jpg)