Satelit9.com,Ankara- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengharapkan Turki dan Suriah menahan diri. Permintaan itu terkait aksi Suriah menembak jatuh satu jet tempur Turki di laut Mediterania.
"Sekjen mengikuti perkembangan situasi dengan seksama. Ia mengharapkan insiden yang serius ini dapat ditangani dengan kedua pihak menahan diri melalui jalur-jalur diplomatik," kata juru bicara Ban, Martin Nesirky dalam satu pernyataan surat elektronik, Sabtu (23/6).
Militer Turki mengaku kehilangan kontak dengan pesawat tempurnya F-4 dekat Suriah pada Jumat pagi. Damaskus kemudian mengakui menembak jatuh pesawat itu.
Turki sejauh ini telah melakukan langkah-langkah untuk menanggapi insiden itu. Kantor Perdana Menteri Tayyip Erdogan menyatakan Ankara akan melakukan tindakan hanya apabila jika telah mengetahui peristiwa itu dengan pastPresiden Turki Abdullah Gul mengatakan tempur yang ditembak jatuh Suriah mungkin melanggar wilayah udara negara itu.
"Rutin bagi pesawat-pesawat tempur jet kadang-kadang terbang di dalam dan di luar perbatasan-perbatasan (nasional) ... apabila Anda menganggap mereka menambah kecepatan di atas laut," kata Gul kepada kantor berita Anatolia, Sabtu (23/6).
"Ini bukan tindakan yang berniat buruk tetapi kejadian di luar kekuasaan karena kecepatan jet-jet itu," tambahnya.
Presiden juga mengatakan kontak-kontak sedang dilakukan dengan Suriah kendatipun Turki menarik para diplomatnya dari kedubesnya di Damaskus pada Maret, dan mengusir para agent Suriah dari kedubes di Ankara setelah aksi kekerasan meningkat.
"Kami menarik utusan kami dari Suriah untuk alasan-alasan keamanan. Ini tidak berarti kami tidak memiliki kontak-kontak (dengan Damaskus)," kata Gul.
Pesawat militer itu menghilang dari layar alarm sekitar pukul 09.00 GMT (16.00 WIB) Jumat, setelah lepas landas dari satu pangkalan udara di kota Malatya, Turki tenggara.
Suriah mengonfirmasikan pihaknya menembak jatuh pesawat itu. Pemerintah Turki mengatakan Ankara akan melakukan segala tindakan yang diperlukan apabila fakta-fakta itu besar.(AFP/@col)
"Sekjen mengikuti perkembangan situasi dengan seksama. Ia mengharapkan insiden yang serius ini dapat ditangani dengan kedua pihak menahan diri melalui jalur-jalur diplomatik," kata juru bicara Ban, Martin Nesirky dalam satu pernyataan surat elektronik, Sabtu (23/6).
Militer Turki mengaku kehilangan kontak dengan pesawat tempurnya F-4 dekat Suriah pada Jumat pagi. Damaskus kemudian mengakui menembak jatuh pesawat itu.
Turki sejauh ini telah melakukan langkah-langkah untuk menanggapi insiden itu. Kantor Perdana Menteri Tayyip Erdogan menyatakan Ankara akan melakukan tindakan hanya apabila jika telah mengetahui peristiwa itu dengan pastPresiden Turki Abdullah Gul mengatakan tempur yang ditembak jatuh Suriah mungkin melanggar wilayah udara negara itu.
"Rutin bagi pesawat-pesawat tempur jet kadang-kadang terbang di dalam dan di luar perbatasan-perbatasan (nasional) ... apabila Anda menganggap mereka menambah kecepatan di atas laut," kata Gul kepada kantor berita Anatolia, Sabtu (23/6).
"Ini bukan tindakan yang berniat buruk tetapi kejadian di luar kekuasaan karena kecepatan jet-jet itu," tambahnya.
Presiden juga mengatakan kontak-kontak sedang dilakukan dengan Suriah kendatipun Turki menarik para diplomatnya dari kedubesnya di Damaskus pada Maret, dan mengusir para agent Suriah dari kedubes di Ankara setelah aksi kekerasan meningkat.
"Kami menarik utusan kami dari Suriah untuk alasan-alasan keamanan. Ini tidak berarti kami tidak memiliki kontak-kontak (dengan Damaskus)," kata Gul.
Pesawat militer itu menghilang dari layar alarm sekitar pukul 09.00 GMT (16.00 WIB) Jumat, setelah lepas landas dari satu pangkalan udara di kota Malatya, Turki tenggara.
Suriah mengonfirmasikan pihaknya menembak jatuh pesawat itu. Pemerintah Turki mengatakan Ankara akan melakukan segala tindakan yang diperlukan apabila fakta-fakta itu besar.(AFP/@col)
