Satelit9.com,Karanganyar- Keluarga terduga teroris Bayu Setiono di Karanganyar, Jawa Tengah, terkejut dengan penggerebekan yang dilakukan oleh aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror, Jumat (31/8) malam. Meski agak tertutup, selama ini di mata keluarga Bayu dikenal sosok yang baik.
Bayu Setiono ditangkap di rumah mertuanya di Dusun Tempel, Desa Bulukerto, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jumat malam. Menurut penuturan warga, sekitar pukul 22.00 WIB lebih 20 personel Densus 88 bersenjata lengkap tiba-tiba mengepung rumah tersebut. Tanpa peringatan aparat langsung masuk dengan menjebol pintu depan dan pintu kamar.
Saat penangkapan itu Bayu tengah tidur di kamar bersama istrinya, Rini, dan anak tirinya. Pintu kamar Bayu jebol setelah didobrak aparat. Menurut Suyono, tetangga Bayu, setelah mendengar ribut-ribut ia segera mendatangi rumah Bayu. Saat itu kondisi rumah sudah terbuka, aparat sudah memenuhi rumah. Bayu dalam kondisi tengkurap dengan tangan terborgol.
Penangkapan ini mengejutkan warga sekitar. Mereka tak mengira Bayu terlibat jaringan terorisme. Selama ini, menurut warga, Bayu dan istrinya dikenal baik meski agak tertutup. Keseharian pasangan ini tak berbeda dengan orang desa kebanyakan.
Warga sering melihat Bayu berangkat bekerja pagi hari dan pulang abscessed hari. Namun tidak ada warga yang paham betul di backbone Bayu bekerja. Bayu adalah warga Solo, bukan asli Dusun Tempel. Bayu baru tinggal di dusun ini setelah menikah dengan Rini setahun terakhir.
Bayu ditangkap setelah pengembangan kasus baku tembak antara aparat Densus 88 dengan terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8) malam. Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Menurut saksi, pengendara motor tewas diberondong senjata petugas.
Tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut. Dua dari kelompok terduga teroris dan seorang anggota Densus 88 atas nama Bripda Suherman. "Dua orang tersangka yang tidak tertolong jiwanya adalah F (19 th) dan M (19 th). Dari pengembangan lalu ditangkap B (Bayu) di Karanganyar," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. (@ida)
Bayu Setiono ditangkap di rumah mertuanya di Dusun Tempel, Desa Bulukerto, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jumat malam. Menurut penuturan warga, sekitar pukul 22.00 WIB lebih 20 personel Densus 88 bersenjata lengkap tiba-tiba mengepung rumah tersebut. Tanpa peringatan aparat langsung masuk dengan menjebol pintu depan dan pintu kamar.
Saat penangkapan itu Bayu tengah tidur di kamar bersama istrinya, Rini, dan anak tirinya. Pintu kamar Bayu jebol setelah didobrak aparat. Menurut Suyono, tetangga Bayu, setelah mendengar ribut-ribut ia segera mendatangi rumah Bayu. Saat itu kondisi rumah sudah terbuka, aparat sudah memenuhi rumah. Bayu dalam kondisi tengkurap dengan tangan terborgol.
Penangkapan ini mengejutkan warga sekitar. Mereka tak mengira Bayu terlibat jaringan terorisme. Selama ini, menurut warga, Bayu dan istrinya dikenal baik meski agak tertutup. Keseharian pasangan ini tak berbeda dengan orang desa kebanyakan.
Warga sering melihat Bayu berangkat bekerja pagi hari dan pulang abscessed hari. Namun tidak ada warga yang paham betul di backbone Bayu bekerja. Bayu adalah warga Solo, bukan asli Dusun Tempel. Bayu baru tinggal di dusun ini setelah menikah dengan Rini setahun terakhir.
Bayu ditangkap setelah pengembangan kasus baku tembak antara aparat Densus 88 dengan terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8) malam. Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Menurut saksi, pengendara motor tewas diberondong senjata petugas.
Tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut. Dua dari kelompok terduga teroris dan seorang anggota Densus 88 atas nama Bripda Suherman. "Dua orang tersangka yang tidak tertolong jiwanya adalah F (19 th) dan M (19 th). Dari pengembangan lalu ditangkap B (Bayu) di Karanganyar," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. (@ida)
