SMK yang menahan ijazah siswanya tersebut adalah SMKN 7 Semarang. Ada 231 ijazah masih ditahan pihak sekolah. Sedangkan di SMKN 4 Semarang, ada 215 ijazah yang ditahan. Ijazah yang ditahan bukan hanya dari siswa yang baru lulus, tapi juga siswa yang telah lulus tahun lalu.
Penahanan ijazah tersebut baru diketahui, setelah sejumlah anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Semarang melakukan inspeksi mendadak di dua SMK tersebut.
Kepala SMKN 7 Semarang, Sudarmanto, membantah telah menahan ijazah para siswa. Ia mengatakan, sejumlah ijazah masih berada di sekolah karena para siswa sudah bekerja di luar kota sebelum menerima ijazah. Pihak sekolah berjanji akan melakukan pemberitahuan via pos, kepada seluruh siswa yang belum menerima ijazah. Pihak sekolah juga tidak akan mempermasalahkan pelunasan uang sekolah. (Wtr4)