Satelit9.com,Jakarta-Maraknya aksi penyerobotan jalur busway, membuat
Pemprov DKI berencana menambah personil pengamanan jalur bus
Transjakarta dari 600 orang menjadi 3.000 orang yang berasal dari Satpol
PP DKI. Mereka akan disiagakan selama 16 jam agar jalur busway tetap
steril, dan dibagi dalam dua about-face kerja. Yakni dari pukul 06.00
hingga 14.00 dan pukul 14.00 hingga 22.00.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, ke-3.000 petugas Satpol PP ini nantinya tidak hanya melakukan sterilisasi jalur busway. Tapi juga menjaga banal agar tak diserobot kendaraan roda dua.
Selama ini, petugas yang melakukan sterilisasi jalur busway hanya 600 orang, itu pun dibagi dalam dua about-face kerja. Yaitu pagi hingga siang sebanyak 400 orang dan siang hingga malam sebanyak 200 anggota. Ternyata jumlah tersebut kurang memadai dalam melakukan sterilisasi jalur busway, tukas Pristono di Balaikota, Senin (26/11).
Rencana tersebut mulai direalisasikan pihaknya awal tahun 2013. Sebab, selama ini jalur busway kerap jadi lintasan kendaraan roda dua dan empat.
Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, sterilisasi jalur busway di semua koridor memang sudah saatnya dilakukan. Hal ini semata-mata untuk peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat. Terutama para pengguna bus Transjakarta. Ia berharap affairs penyediaan transportasi massal berupa Transjakarta ini tidak dilakukan setengah-setengah tapi harus maksimal. Sterilisasi jalur busway di seluruh koridor harus dilakukan secepatnya," pintanya.
Ia juga meminta Dinas Perhubungan DKI agar menyiapkan halte yang kapasitasnya lebih besar dan memadai. Sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas. Menurutnya, ada tiga hal yang belum dibereskan terkait peningkatan kualitas bus Transjakarta. Yakni jumlah fleet Transjakarta yang belum cukup, koridor yang belum steril dan kepastian jarak tempuh yang belum optimal. "Pemprov DKI akan memperbarui halte busway. Sehingga bus Transjakarta bisa menyalip jika ada kendaraan di depannya. Hal ini diyakini dapat menekan terjadinya kemacetan arus lalulintas di jalur busway," tandasnya.(Desastian)
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, ke-3.000 petugas Satpol PP ini nantinya tidak hanya melakukan sterilisasi jalur busway. Tapi juga menjaga banal agar tak diserobot kendaraan roda dua.
Selama ini, petugas yang melakukan sterilisasi jalur busway hanya 600 orang, itu pun dibagi dalam dua about-face kerja. Yaitu pagi hingga siang sebanyak 400 orang dan siang hingga malam sebanyak 200 anggota. Ternyata jumlah tersebut kurang memadai dalam melakukan sterilisasi jalur busway, tukas Pristono di Balaikota, Senin (26/11).
Rencana tersebut mulai direalisasikan pihaknya awal tahun 2013. Sebab, selama ini jalur busway kerap jadi lintasan kendaraan roda dua dan empat.
Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, sterilisasi jalur busway di semua koridor memang sudah saatnya dilakukan. Hal ini semata-mata untuk peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat. Terutama para pengguna bus Transjakarta. Ia berharap affairs penyediaan transportasi massal berupa Transjakarta ini tidak dilakukan setengah-setengah tapi harus maksimal. Sterilisasi jalur busway di seluruh koridor harus dilakukan secepatnya," pintanya.
Ia juga meminta Dinas Perhubungan DKI agar menyiapkan halte yang kapasitasnya lebih besar dan memadai. Sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas. Menurutnya, ada tiga hal yang belum dibereskan terkait peningkatan kualitas bus Transjakarta. Yakni jumlah fleet Transjakarta yang belum cukup, koridor yang belum steril dan kepastian jarak tempuh yang belum optimal. "Pemprov DKI akan memperbarui halte busway. Sehingga bus Transjakarta bisa menyalip jika ada kendaraan di depannya. Hal ini diyakini dapat menekan terjadinya kemacetan arus lalulintas di jalur busway," tandasnya.(Desastian)
