Satelit9.com,Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menata lahan kosong di Ibukota demi mewujudkan Jakarta yang sehat dan asri.Ditemui wartawan pada peringatan Hari Tata Ruang (Haritaru) 2012 di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (4/11/2012), Gubernur yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, selama ini Pemprov DKI Jakarta tidak serius menggarap lahan kosong untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan air, sehingga banyak lahan-lahan itu yang berubah fungsi menjadi kawasan pusat perbelanjaan seperti mal, atau perumahan elit dan bangunan-bangunan lainnya.
"Sebetulnya, kalau Jakarta konsisten dengan adept plan yang ada, masalah RTH dan daerah resapan itu beres. Problemnya adalah, lahan-lahan itu, termasuk yang sudah ditetapkan menjadi RTH dan daerah resapan air, "dimain-mainin", sehingga kondisi Jakarta menjadi seperti saat ini," jelasnya.
Mantan walikota Solo itu menegaskan, ia akan menata ulang tata ruang Jakarta agar tercipta Jakarta yang sehat dan asri.
"Kita akan redesain (desain ulang) tata ruang Jakarta. Kita punya RDTR (rencana detil tata ruang), dan kita akan konsisten untuk mengejar jumlah luas RTH di Ibukota, sehingga menjadi 30 persen sesuai undang-undang," tutupnya.
Seperti diketahui, dalam beberapa dekade terahir perubahan fungsi RTH dan daerah resapan air di Jakarta memang sangat luar biasa, sehingga Jakarta hanya memiliki luas RTH sebanyak 9 persen dari absolute luas daratan yang mencapai 661,52 km2. Padahal, UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mewajibkan semua provinsi/kabupaten/kota di Indonesia memiliki RTH seluas 30 persen dari luas wilayah.
Akibat perubahan fungsi RTH dan daerah resapan air tersebut, Jakarta menjelma menjadi hutan beton yang tanahnya tak mampu lagi meresapkan curahan air hujan atau luapan air sungai/kali karena dilapisi aspal dan semen, sehingga wilayah Jakarta yang 40 persen di antaranya berada di bawah permukaan laut, menjadi provinsi langganan banjir. Bahkan pada 1996, 2002, 2007 dan 2012 Jakarta dilanda banjir besar yang menenggelamkan lebih dari separuh wilayahnya.
RTH dan dearah resapan air yang berubah fungsi di antaranya RTH di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, dimana kini di atasnya berdiri Hotel Mulia; RTH di kawasan Pinang Ranti, Jakarta Timur, yang di atasnya kini berdiri Tamini Square; RTH di Jalan Sudirman, Jakarta Barat, yang di atasnya kini berdiri Mal Taman Anggrek; dan daerah resapan air di Kapuk, Jakarta Barat, dimana kini berdiri pemukiman elit Pantai Indah Kapuk. (ali)