Satelit9.com,Jakarta- Kondisi lingkungan ibukota terlampau kronis.
Asap kendaraan pekat menyesakkan dada, pepohonan yang berfungsi meredam
polusi habis ditebang. Berganti bangunan beton. Gubernur DKI Jakarta
Jokowi pun mengakui, ruang terbuka hijau (RTH) untuk publik sangat
minim.
Selain melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir, Gubernur Jokowi juga berniat mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau. "Dengan membeli lahan seluas mungkin untuk membangun ruang publik," kata dia di pintu air Manggarai, Sabtu malam (24/11/2012).
Apakah masih ada lahan di Jakarta yang bisa dijadikan lahan? "Masih ada, masih banyak. Jangan sampai lahan yang ada itu justru dijadikan untuk mal dan apartemen. Harus cepat, jangan keduluan," kata pria bernama lengkap Joko Widodo itu.
Lahan-lahan yang ada, dia menambahkan, mulai tahun depan akan dihijaukan agar berfungsi sebagai RTH. "Menjadi ruang publik untuk menurunkan tensi. Masyarakat bisa berekreasi gratis, sore-sore datang ke taman untuk saling berinteraksi, saling menyapa," kata Jokowi.
Pepohonan juga dibutuhkan untuk menjaga emosi warga ibukota. Sebab, kota yang panas, akan membuat pikiran dan hati warganya juga panas.
RTH di Jakarta hanya sekitar lima sampai enam persen dari luas absolute wilayah. Padahal, idealnya lahan hijau sebuah kota mencapai 30 persen.
Sementara, Gubernur Jokowi menargetkan RTH di Jakarta sampai 20 persen. Dalam lima tahun kepemimpinannya. (EIN)