Satelit9.com,Jakarta-Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Rudy Rubiandini memperkirakan, dalam beberapa waktu mendatang
akan terjadi kerusuhan akibat langkanya exceptional dari kalangan
masyarakat.
Pasalnya, dari 40 juta kilo liter exceptional yang telah dinaikan DPR menjadi 44,04 juta kilo liter premium, tetap tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pertamina pernah melaporkan dengan BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi) kelihatannya tidak akan sampai 31 Desember 2012 dan hanya akan berakhir di 22 Desember,“ kata Rudy, saat menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin malam (26/11/2012).
Akibatnya, menurut Rudy, dapat dipastikan masyarakat akan menjerit dan akan terjadi kerusuhan atas kelangkaan bahan bakar subsidi tersebut.
Bisa dibayangkan kalau delapan hari tanpa BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi dan hanya menggunakan pertamax akan terjadi kerusuhan, tegasnya.
Karena khawatir tidak akan mencukupi hingga akhir tahun, menurut Rudi, Pertamina akhirnya harus mencicil pasokan BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Oleh karena itu ada upaya dari Pertamina dan BPH Migas untuk dicicil sedikit-sedikit. Kadang-kadang dua jam dalam satu hari atau tiga jam dalam satu hari ditahan BBM bersubsidinya, ini untuk mencoba agar orang masuk menggunakan BBM non subisidi," kata Rudi.
Lebih lanjut dia menegaskan, artinya yang bersubsidi akan dikurangi yang BBM non subsidi yang harus diadakan di SPBU.
"Dengan begitu keberadaan energi tetap ada, keberadaan bensin tetap ada cuma keberadaan subsidinya saja yang ditahan dalam waktu tertentu dalam beberapa jam saja. Dengan begitu kita bisa menikmati sampai 31 Desember 2012," pungkasnya. (kevin)