Satelit9.com,Jakarta- Kepolisian sampai kini belum bisa mengungkap
pelaku dan burden penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Empat tahanan tewas dalam kasus ini.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Suhardi Alius, Rabu (27/3), mengatakan, tim Bareskrim Polri dan Polda Yogyakarta, masih mengonfirmasi keterangan 45 saksi, terdiri dari 13 petugas lapas dan 32 narapidana.
Menurut Suhardi, keterangan satu saksi dengan saksi lain harus dicocokkan untuk mendapatkan petunjuk akurat. Dia juga membantah Polri menurunkan tim Densus 88 untuk membantu penyelidikan.
LP Cebongan, Jalan Bedingin, Sumberadi, Mlati, Sleman, diserbu belasan orang bersenjata api, Sabtu (23/3) dinihari. Empat tahanan tewas dan dua sipir terluka.
Korban tewas adalah Dicky Sahetapy, Dedi, Adi, dan Johan. Keempatnya adalah tahanan kasus pengeroyokan dan penusukan seorang anggota Kopassus Kandang Menjangan Kartasura di Cafe Hugos, Jalan Solo Maguwoharjo, beberapa waktu silam.
Penyerang mengetuk pintu gerbang LP Cebongan, tengah malam. Sebagian besar menenteng senjata api laras panjang AK47. Mereka sengaja datang untuk mencari Dicky, Dedi, Adi, dan Johan.
Melihat gelagat tak baik, sipir menolak membukakan pintu. Tapi penjaga tak berkutik ketika tamu tak diundang itu mengancam meledakkan gerbang dengan beberapa granat.
Begitu berada dalam LP, belasan pria bersenjata itu langsung menuju sel 5A Blok Anggrek, tempat keempat korban dibui. Tanpa ba-bi-bu mereka beraksi. Dor...dor! Dicky, Dedi, Adi, dan Johan meregang nyawa.