Satelit9.com,Jakarta- Sidang lanjutan kasus suap pembahasan anggaran
di Kemenpora dan Kemendiknas dengan terdakwa Angelina Sondakh digelar di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (22/11). Staf Angelina
alias Angie, Lindina Wulandari dihadirkan sebagai saksi dalam sidang
ini. Ia dicecar hakim soal kepemilikan telepon selular pintar merek
Blackberry yang diduga milik Angie.
"Bagaimana mungkin terdakwa membeli dua Blackberry, tapi diberikan kepada orang lain dan terdakwa malah tidak menggunakan Blackberry?," tanya ketua majelis hakim Sudjatmiko.
Lindina mengaku Angie memang membeli dua Blackberry, tapi diberikan ke daerah pemilihannya di Jawa Tengah dalam acara jalan sehat yaitu Dewan Pimpinan Cabang Magelang dan Temanggung pada Maret 2010.
"Pemberian dalam rangka kunjungan kerja saat reses, Angie menggunakan Blackberry setelah menikah dengan almarhum (Adjie Masaid), sekitar akhir 2010 atau awal 2011," ungkap Lindina.
Selama ini, Angie mengaku tidak memiliki Blackberry saat pembahasan anggaran proyek universitas di Kemendiknas dan pengadaan prasarana olahraga di Kemenpora pada periode April-Oktober 2010. Padahal dalam dakwaan, jaksa penuntut umum mengungkapkan terjadi percakapan antara Angie dengan Direktur Operasional Marketing Permai Grup Mindo Rosalina Manulang melalui Blackberry Mesengger.
Pembicaraan tersebut mengenai upaya penggiringan anggaran dan penyerahan imbalan kepada Angie dengan jumlah absolute Rp12,58 miliar dan 2,35 juta dolar AS. Lindina juga mengaku dirinya tidak menggunakan Blackberry pada 2010. Ia juga mengaku mengenal Jeffrey Rawis sebagai wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
"Saya kenal Jeffrey Rawis yaitu wartawan Antara," kata Lindina.
"Bagaimana mungkin terdakwa membeli dua Blackberry, tapi diberikan kepada orang lain dan terdakwa malah tidak menggunakan Blackberry?," tanya ketua majelis hakim Sudjatmiko.
Lindina mengaku Angie memang membeli dua Blackberry, tapi diberikan ke daerah pemilihannya di Jawa Tengah dalam acara jalan sehat yaitu Dewan Pimpinan Cabang Magelang dan Temanggung pada Maret 2010.
"Pemberian dalam rangka kunjungan kerja saat reses, Angie menggunakan Blackberry setelah menikah dengan almarhum (Adjie Masaid), sekitar akhir 2010 atau awal 2011," ungkap Lindina.
Selama ini, Angie mengaku tidak memiliki Blackberry saat pembahasan anggaran proyek universitas di Kemendiknas dan pengadaan prasarana olahraga di Kemenpora pada periode April-Oktober 2010. Padahal dalam dakwaan, jaksa penuntut umum mengungkapkan terjadi percakapan antara Angie dengan Direktur Operasional Marketing Permai Grup Mindo Rosalina Manulang melalui Blackberry Mesengger.
Pembicaraan tersebut mengenai upaya penggiringan anggaran dan penyerahan imbalan kepada Angie dengan jumlah absolute Rp12,58 miliar dan 2,35 juta dolar AS. Lindina juga mengaku dirinya tidak menggunakan Blackberry pada 2010. Ia juga mengaku mengenal Jeffrey Rawis sebagai wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
"Saya kenal Jeffrey Rawis yaitu wartawan Antara," kata Lindina.
Dalam dakwaan, jaksa menyatakan bahwa staf bagian keuangan Permai Grup
milik mantan bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin, Dadang Hermawan
dan Lutfie Adriansyah bertemu dengan Jeffrey sebagai orang suruhan Angie
di Mall Ambassador, Jakarta, pada 19 April 2010 untuk menyerahkan uang
sebesar Rp2,5 miliar.
Jefri juga menjadi kurir dalam penerimaan uang Rp5 miliar dari Lutfie di sekitar Senayan. Semua uang itu dalam rangka penggiringan proyek universitas dalam APBN 2010. Namun, Angie membantah memiliki staf bernama Jeffrey.
Ia mengatakan Jeffrey pernah beberapa kali datang ke ruangan Angie. Ia mendapatkan uang dari politisi asal Partai Demokrat tersebut. "Saya lihat Jeffrey ke ruangan 2-3 kali, Jeffrey diberikan uang sekitar Rp2 juta sebagai account peliputan, saya memberikan uang dengan cara transfer," jelas Lindina.
Saat ditanya oleh hakim Sudjatmiko apakah ada Jeffrey yang lain yang dikenal Angie, Lindina membantahnya. "Tidak ada Jeffrey lain," tambah Lindina.
Dalam penjelasannya saat dipanggil oleh KPK pada Senin (7/5), Jeffrey mengaku bukanlah orang bernama Jefri yang pernah disebut Mindo Rosalina Manulang.
"Saya bilang ke KPK, kalian ini superbody yang mengetahui banyak dengan jaringan hebat, usahakan harus dicari kebenarannya, saya jelas tidak pernah, saya menduga kuat ada Jefri lain," kata mantan kepala biro LKBN Antara Riau tersebut.
Ia mengatakan bahwa Rosa tidak mengenal dirinya sehingga bagaimana mungkin dirinya dipercaya untuk membawa bungkusan berisi uang dalam jumlah yang besar.((Wtr4)
Jefri juga menjadi kurir dalam penerimaan uang Rp5 miliar dari Lutfie di sekitar Senayan. Semua uang itu dalam rangka penggiringan proyek universitas dalam APBN 2010. Namun, Angie membantah memiliki staf bernama Jeffrey.
Ia mengatakan Jeffrey pernah beberapa kali datang ke ruangan Angie. Ia mendapatkan uang dari politisi asal Partai Demokrat tersebut. "Saya lihat Jeffrey ke ruangan 2-3 kali, Jeffrey diberikan uang sekitar Rp2 juta sebagai account peliputan, saya memberikan uang dengan cara transfer," jelas Lindina.
Saat ditanya oleh hakim Sudjatmiko apakah ada Jeffrey yang lain yang dikenal Angie, Lindina membantahnya. "Tidak ada Jeffrey lain," tambah Lindina.
Dalam penjelasannya saat dipanggil oleh KPK pada Senin (7/5), Jeffrey mengaku bukanlah orang bernama Jefri yang pernah disebut Mindo Rosalina Manulang.
"Saya bilang ke KPK, kalian ini superbody yang mengetahui banyak dengan jaringan hebat, usahakan harus dicari kebenarannya, saya jelas tidak pernah, saya menduga kuat ada Jefri lain," kata mantan kepala biro LKBN Antara Riau tersebut.
Ia mengatakan bahwa Rosa tidak mengenal dirinya sehingga bagaimana mungkin dirinya dipercaya untuk membawa bungkusan berisi uang dalam jumlah yang besar.((Wtr4)