Satelit9.com,Klaten- Sebanyak 112 anak balita di Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah, kurang gizi pada tahun 2012. Sementara itu, satu balita
dinyatakan mengalami gizi buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten Ronny Roekmito mengakui angka balita kurang gizi itu cukup tinggi. Faktor penyebabnya adalah kurang mendapat asupan gizi.
"Balita kurang gizi lebih disebabkan asupan gizi kurang. Jadi, bukan hanya faktor ketidakmampuan ekonomi keluarga," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten Ronny Roekmito mengakui angka balita kurang gizi itu cukup tinggi. Faktor penyebabnya adalah kurang mendapat asupan gizi.
"Balita kurang gizi lebih disebabkan asupan gizi kurang. Jadi, bukan hanya faktor ketidakmampuan ekonomi keluarga," jelasnya.
Asupan gizi kurang juga dialami balita keluarga mampu. Makanan dengan asupan gizi tidak seimbang membahayakan kesehatan balita.
Sementara satu balita alami gizi buruk karena faktor keturunan. Ia menderita penyakit jantung bawaan sejak lahir sehingga mempengaruhi asupan gizi.
Untuk mencegah anak kurang gizi, katanya, pemenuhan gizi seimbang penting, seperti karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin, sebagai pendamping ASI.
Anggota DPRD Klaten Mulyono mengusulkan untuk menekan angka balita kurang gizi itu keberadaan posyandu di daerah ini perlu direvitalisasi. (dedi)
Sementara satu balita alami gizi buruk karena faktor keturunan. Ia menderita penyakit jantung bawaan sejak lahir sehingga mempengaruhi asupan gizi.
Untuk mencegah anak kurang gizi, katanya, pemenuhan gizi seimbang penting, seperti karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin, sebagai pendamping ASI.
Anggota DPRD Klaten Mulyono mengusulkan untuk menekan angka balita kurang gizi itu keberadaan posyandu di daerah ini perlu direvitalisasi. (dedi)