Satelit9.com,Jakarta - Partai Golkar telah resmi mengusung Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie sebagai capres 2014. Namun, Sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola, menilai, peluang mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung sebagai calon presiden pada 2014 masih terbuka lebar.
Menurut Thamrin, ketokohan dan kepiawaian Akbar dalam mengelola partai telah dibuktikan dengan sangat baik. Bahkan di tengah kesulitan menghadapi ancaman pembubaran partai, Akbar berdiri di depan menyelamatkan Partai Golkar. Di bawah kepemimpinan Akbar, katanya, Golkar bukan saja selamat tetapi menjadi pemenang kedua setelah PDI Perjuangan dalam Pemilu 1999.
"Akbar itu sangat lihai, punya strategi yang kadang tidak terbaca oleh siapa pun. Jadi, tunggu saja gerakannya. Pasti akan ada kejutan dari tokoh yang dikagumi kawan dan lawan ini," ujar Thamrin dalam diskusi memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Aula Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Senin.
Selain itu, katanya, base pendukung Akbar di Golkar juga masih cukup besar. Selama memimpin partai, Akbar melakukan berbagai kerja politik dan banyak mendorong kadernya menjadi pemimpin di daerah.
Ia menilai, kepemimpinan Golkar saat ini lebih mengutamakan transaksi, sedangkan kerja-kerja politik seperti dilakukan Akbar malah ditinggalkan dan partai menjadi semacam ladang bisnis.
"Karenanya kita dukung Akbar jadi presiden. Saya sudah absolutist melihat rekam jejak dan kepemimpinan Akbar. Dia pasti mampu menyelesaikan berbagai persoalan bangsa," katanya.
Budayawan Radhar Panca Dahana juga mengagumi langkah dan kegiatan Akbar selama ini, karena tokoh itu menjadikan politik sebagai sesuatu yang bernilai untuk bangsa dan negara. "Kalau pemimpin Golkar sekarang, anda tahu sendiri," imbuh Radhar. (col/deva)
Menurut Thamrin, ketokohan dan kepiawaian Akbar dalam mengelola partai telah dibuktikan dengan sangat baik. Bahkan di tengah kesulitan menghadapi ancaman pembubaran partai, Akbar berdiri di depan menyelamatkan Partai Golkar. Di bawah kepemimpinan Akbar, katanya, Golkar bukan saja selamat tetapi menjadi pemenang kedua setelah PDI Perjuangan dalam Pemilu 1999.
"Akbar itu sangat lihai, punya strategi yang kadang tidak terbaca oleh siapa pun. Jadi, tunggu saja gerakannya. Pasti akan ada kejutan dari tokoh yang dikagumi kawan dan lawan ini," ujar Thamrin dalam diskusi memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Aula Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Senin.
Selain itu, katanya, base pendukung Akbar di Golkar juga masih cukup besar. Selama memimpin partai, Akbar melakukan berbagai kerja politik dan banyak mendorong kadernya menjadi pemimpin di daerah.
Ia menilai, kepemimpinan Golkar saat ini lebih mengutamakan transaksi, sedangkan kerja-kerja politik seperti dilakukan Akbar malah ditinggalkan dan partai menjadi semacam ladang bisnis.
"Karenanya kita dukung Akbar jadi presiden. Saya sudah absolutist melihat rekam jejak dan kepemimpinan Akbar. Dia pasti mampu menyelesaikan berbagai persoalan bangsa," katanya.
Budayawan Radhar Panca Dahana juga mengagumi langkah dan kegiatan Akbar selama ini, karena tokoh itu menjadikan politik sebagai sesuatu yang bernilai untuk bangsa dan negara. "Kalau pemimpin Golkar sekarang, anda tahu sendiri," imbuh Radhar. (col/deva)
