Satelit9.com,Banten-Kapal pengangkut batubara, bernama MV Saraswati, yang terbakar di Perairan Merak, tepatnya di Pantai Pulorida sepekan lalu, akhirnya tenggelam di Tanjung Kahal, Kecamatan Pulomerak.
Kapalyang terbakar setelah membongkar batubara di Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya beberapa waktu lalu itu, akhirnya tenggelam di kedalaman 35 meter, setelah air pemadam kebakaran menggenang di ruang mesin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal tersebut tenggelam karena air yang digunakan untuk memadamkan api saat kebakaran belum disedot keluar, sehingga air menggenang di palka dan kamar mesin.
Tenggelamnya kapal ini dikhawatirkan akan mencemari Perairan Merak akibat oli dan solar yang berasal dari kapal tersebut.
Dikatakan, keberadaan oli dan solar tersebut bisa mematikan biota laut. Karena itu, untuk mencegah terjadinya pencemaran laut di Perairan Merak, pihak Kantor Administrtor Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten dan Kepolisian Air (Polair) Polda Banten telah berkoordinasi untuk mempersiapkan peralatan oil boom.
Alat ini, akan mengumpulkan tumpahan minyak sehingga tidak mencemari laut. Kepala Bagian Pembinaan Operasi Direktorat Polair Polda Banten AKBP Pepen S, Minggu (20/5) mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Adpel Banten, untuk mempersiapkan alat pengumpul tumpahan minyak.
“Kami sudah mempersiapkan alat, sebagai antisipasi jika tanki solar bocor. Sebab hal itu, bisa merusak habitat di laut,” ujarnya.
Dia mengatakan, Polair Polda Banten akan terus mengawasi perkembangan kapal yang tenggelam itu. Jika terlihat terjadi pencemaran, maka akan segera diatasi.
Sementara itu, Kepala Adpel Kelas I Banten Baptis Sugiharto menjelaskan pihaknya telah menyiapkan Kapal Trisula di Pelabuhan Indah Kiat Merak, untuk membawa oil boom, jika terjadi kebocoran solar di sekitar lokasi tenggelamnya KM Saraswati.
“Jika terjadi laut tercemar oleh bahan bakar kapal, kami sudah menyiapkan alat, untuk mengumpulkan minyak tersebut,” katanya.
Baptis juga menjelaskan, telah berkoordinasi dengan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk selaku pemilik kapal tersebut, untuk menjaga kemungkinan akan tenggelamnya kapal KM Saraswati. Namun pihak perusahaan telah menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan asuransi kapal yang tenggelam itu.
“Kami sudah sampaikan, kapal tersebut untuk segera disandarkan, namun menurut pemilik kapal, perusahaan asuransi yang akan melakukan evakuasi,” ujarnya.
Untuk diketahui, kapal pengangkut batubara tersebut terbakar pada saat perjalanan pulang setelah bongkar muat di PLTU Suralaya, Jumat (11/5) lalu.
Kapal tersebut sebenarnya hendak bertolak ke Tiongkok. Namun, pada saat tiba di Pesisir Pantai Pulorida, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, tiba-tiba terjadi kebakaran.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Sebanyak 35 anak buah kapal (ABK), semuanya selamat. (col/kevin)
.jpg)