Satelit9.com,Solo- Baku tembak Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dengan dua orang terduga teroris tidak membuat warga Kampung Tipes RT 03 dan RT 04 RW XIII, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah ketakutan.
Dari pantauan Satelit9.com, Sabtu sore(1/8), aktivitas warga di Jalan Veteran 1, lokasi baku tembak itu terjadi berjalan seperti biasa. Warung-warung yang banyak terdapat di pinggir jalan penghubung Solo-Cemani, Sukoharjo itu tetap buka. Termasuk warung Soto Anik yang hanya berjarak sekitar 2 beat dari lokasi baku tembak.
Kendati demikian, sejumlah warga yang ditemui masih merasakan ketegangan akibat kejadian itu. Salah satunya, Sri Rohyani, tukang cuci warung Solo Anik yang kebetulan menyaksikan peristiwa itu.
"Sungguh mendebarkan dan membuat saya takut," katanya.
Sri mengisahkan, sesaat sebelum baku tembak itu dia melihat sebuah sepeda motor Yamaha Mio warna merah yang dinaiki dua orang sedang melaju ke arah Barat (Cemani). Motor itu kemudian dipepet mobil Avanza yang dinaiki Tim Densus 88.
Begitu sepeda motor terjatuh, pemboceng yang belakangan diketahui bernama Farhan langsung melepaskan tembakan dan mengenai Briptu Suherman. Usai menembak, Farhan, 17 berusaha lari. Namun dihadang sejumlah personel Densus lain yang kemudian menembaknya.
Sementara pengemudi sepeda motor, Mukhsin menurut saksi mata yang lain, Agus Mujono sempat melarikan diri ke assemblage Kampung Tipes. Namun, dilumpukan anggota Densus 88. Farhan dan Mukshin tewas dalam kejadian itu.
Baku tembak antara Tim Densus 88 dengan dua orang terduga teroris itu cukup menyita perhatian warga masyarakat.
Sejak pagi hingga siang warga yang penasaran silih berganti mendatangi lokasi kejadian. Mulai dari yang sekadar ingin melihat dari dekat, mendengar cerita warga sekitar, hingga yang mengambil gambar dengan kamera saku atau telepon seluler. (@ida)
Dari pantauan Satelit9.com, Sabtu sore(1/8), aktivitas warga di Jalan Veteran 1, lokasi baku tembak itu terjadi berjalan seperti biasa. Warung-warung yang banyak terdapat di pinggir jalan penghubung Solo-Cemani, Sukoharjo itu tetap buka. Termasuk warung Soto Anik yang hanya berjarak sekitar 2 beat dari lokasi baku tembak.
Kendati demikian, sejumlah warga yang ditemui masih merasakan ketegangan akibat kejadian itu. Salah satunya, Sri Rohyani, tukang cuci warung Solo Anik yang kebetulan menyaksikan peristiwa itu.
"Sungguh mendebarkan dan membuat saya takut," katanya.
Sri mengisahkan, sesaat sebelum baku tembak itu dia melihat sebuah sepeda motor Yamaha Mio warna merah yang dinaiki dua orang sedang melaju ke arah Barat (Cemani). Motor itu kemudian dipepet mobil Avanza yang dinaiki Tim Densus 88.
Begitu sepeda motor terjatuh, pemboceng yang belakangan diketahui bernama Farhan langsung melepaskan tembakan dan mengenai Briptu Suherman. Usai menembak, Farhan, 17 berusaha lari. Namun dihadang sejumlah personel Densus lain yang kemudian menembaknya.
Sementara pengemudi sepeda motor, Mukhsin menurut saksi mata yang lain, Agus Mujono sempat melarikan diri ke assemblage Kampung Tipes. Namun, dilumpukan anggota Densus 88. Farhan dan Mukshin tewas dalam kejadian itu.
Baku tembak antara Tim Densus 88 dengan dua orang terduga teroris itu cukup menyita perhatian warga masyarakat.
Sejak pagi hingga siang warga yang penasaran silih berganti mendatangi lokasi kejadian. Mulai dari yang sekadar ingin melihat dari dekat, mendengar cerita warga sekitar, hingga yang mengambil gambar dengan kamera saku atau telepon seluler. (@ida)
