.jpg)
"Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu negara yang dijadikan 'teman' oleh AS dalam kerja sama di berbagai bidang," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu malam(7/11).
Menurut Ari, meski dalam jangka waktu empat tahun terakhir pemerintahan Obama tidak berpengaruh banyak terhadap Indonesia, presiden pertama AS yang berkulit hitam itu dinilai mempunyai kedekatan dengan Indonesia.
"Obama punya cita rasa Indonesia. Jadi, diharapkan kebijakan-kebijakan politik mendatang lebih berpihak pada Indonesia," kata
dia.
Dia menyebutkan kebijakan yang pro-Indonesia yaitu pencabutan embargo senjata dan pertukaran pelajar Indonesia-AS.
Dia menambahkan kemenangan Obama di tengah-tengah krisis yang melanda negeri adidaya tersebut, mendorongnya untuk menjalin kerja sama baik politik maupun ekonomi dengan negara-negara Asia Pasifik yang kondisinya cenderung stabil, termasuk Indonesia.
"Negara-negara Barat tentu akan lebih mempelajari sistem di negara-negara Asia Pasifik, Asia Tenggara, dan negara-negara di sekitar Laut China Selatan, seperti Vietnam, Malaysia, dan Filipina," katanya.
Namun, menurut pengamat politik LIPI Indria Samego, kemenangan Obama tidak akan membawa pengaruh banyak dalam kerja sama dengan Indonesia.
"Kebanyakan masyarakat Indonesia beranggapan kedekatan Obama akan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi, sosial maupun politik Indonesia, namun kenyataannya tidak," katanya.
Dia mengatakan kerja sama yang dijalin bukan semata-mata untuk menjalin hubungan dengan Indonesia, tetapi lebih berfokus untuk memecahkan masalah di negaranya.
"Jangan terlalu ditafsirkan sebagai perubahan radikal kemenangan Obama ini," katanya.(ant/adi)