Satelit9.com,Jakarta-Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy
Setyopurnomo kembali memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR untuk
memberikan keterangan terkait dugaan pemerasan oleh anggota DPR.
Rudy tiba di ruang BK DPR RI, Selasa (27/11) pukul 12.50 WIB dengan mengenakan kemeja biru muda yang langsung dihadang wartawan mengatakan singkat kesiapannya memberikan laporan kepada BK. Saya siap diperiksa, ujarnya singkat seraya masuk ke Ruang Rapat BK.
Sehari sebelumnya, mantan Dirut Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo juga telah memberikan keterangan kepada BK DPR. Kepada wartawan, dia mengatakan merasa pernyataan-pernyataan terkait upeti badan usaha milik negara (BUMN) itu untuk DPR sebagai fitnah. Saya tidak tahu apa motifnya, tanya saja pada yang bersangkutan. Namun bagi saya itu fitnah, katanya.
Jhony dipanggil Badan Kehormatan (BK) DPR terkait laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan adanya anggota DPR meminta upeti ke Badan Usaha Milik Negara. Itu terserah BK mau dikonprontir atau tidak. Saya sih ayo saja, ujar Jhony seusai memberikan keterangan kepada BK di Ruang Rapat BK DPR RI, Senin (26/11).
Disampaikan Jhony, saat ini kasus dugaan kongkalikong di tubuh Merpati juga telah sampai ke ranah Polda yang saat ini sedang dalam tahap pemanggilan saksi-saksi. Jhony melaporkan Dirut Merpati Rudi S Poernomo ke Polda terkait pencemaran nama baik.
Jhony mengatakan Rudi menuduh dirinya telah memberikan uang sebesar Rp5 miliar dari Rp18 miliar yang diminta anggota DPR RI untuk pengeluaran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp200 miliar.
Pada saat memberikan keterangannya kepada BK, ia juga menyampaikan dua rekomendasi kepada BK. Pertama, saya memberi rekomendasi kepada BK untuk meminta BPK melakukan analysis secara menyeluruh di PT Merpati Nusantara Airlines. Kedua, agar abstracts yang dikolek itu lancar dan direksi yang terkait bisa dinon-aktifkan tegasnya.
Hal tersebut dikatakan Jhony agar pihak-pihak yang bersangkutan berani menyampaikan kebenaran. Ia pun juga bersedia datang apabila BK membutuhkan keterangan dia lagi di kemudian hari.
Dia (Rudi) bicara di depan karyawan semua. Ini fitnah, Saya tidak pernah menjanjikan atau memberikan uang, tandasnya.
Dia katakan lagi bahwa dirinya dengan Dirut Merpati yang saat ini menjabat bukan karena adanya alasan bersaing bisnis. Saya tidak perlu bersaing dengannya. Dia 60 tahun, saya 41 tahun. Tinggal cari kerja lagi nyupir dan jualan motor, ucapnya santai.
Dugaan kongkalikong ini pun berdampak sejumlah karyawan di PT Merpati Nusantara Airlines mundur, dikatakan Johny, kedua orang itu adalah Direktur Teknik dan Direktur Keuangan.
Muhammad Roem, Direksi Keuangan yang ditemui wartawan di Gedung DPR RI mengaku dirinya tidak pernah bertemu dengan anggota DPR diluar RDP. Terlebih terkait besaran uang hingga miliar rupiah tersebut akunya tidak pernah diselewengkannya.
Saya pribadi tidak pernah bertemu dengan anggota DPR. Kita pun tidak pernah memberikan uang yang sampai miliaran tersebut. Periksa saja, kalau ada uang keluar sebanyak itu (di atas 100 juta) sudah lewat bank,” ujar pria yang bekerja selama 1 tahun ini. (TII)