Satelit9.com,Jakarta-Untuk memenuhi kebutuhan rumah murah bagi warga
DKI Jakarta, sebanyak 28 titik kawasan padat penduduk di Jakarta Barat
rencananya akan dibangun Rumah Susun (Rusun) oleh Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu titik tersebut di antaranya, Kampung Apung, RW 01, Kelurahan
Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, yang sejak puluhan tahun tergenang
air. Rencananya untuk pembangunan setiap satu blok rusun akan
dianggarkan dana Rp 40 miliar.
Jadi untuk wilayah Jakarta Barat kami sudah wacanakan untuk membuat sebanyak 28 rusun yang tersebar pada titik-titik wilayah padat penduduk. Salah satunya yaitu Kampung Apung yang terdapat di RW 01, Kelurahan kapuk, ujar Burhanuddin, Walikota Jakarta Barat, Senin (5/11).
Ia menyebut, dari 28 titik wilayah padat hunian yang rencananya akan dibangun rusun, terbanyak akan dibangun di Kecamatan Tambora sebanyak 9 titik, Kalideres 3 titik, Kembangan 3 titik, dan di wilayah kecamatan lainnya yang saat ini masih dalam tahap pengkajian.Rencana pembangunan kawasan padat penduduk menjadi rusun sangat disetujui oleh Gubernur DKI. Realisanya jika tanah yang ingin difungsikan sebagai rusun ternyata milik negara, maka akan cepat terealisasi. Tapi sebaliknya jika tanah milik masyarakat, maka terlebih dahulu pemerintah akan menawarkan pada warga untuk membangun rusun di wilayah mereka, tutur Burhanuddin.
Disinggung pemilihan Kampung Apung yang jadi salah satu titik prioritas pembangunan rusun, Burhanuddin menjelaskan, upaya itu dilakukan karena melihat kondisi Kampung Apung yang sudah 20 tahun lebih tergenang air.Tapi kan lahan tersebut merupakan milik warga. Jadi sebelum dibangun rusun pemerintah terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi terhadap warga Kampung Apung apakah setuju wilayah mereka dibangun rusun atau tidak, jelasnya.
Menyikapi wacana tersebut, Ketua RW 01, Kelurahan Kapuk, Juhri mengatakan, berdasarkan hasil bincang-bincang dengan warga, umumnya warga tidak keberatan dengan wacana tersebut. Pada dasarnya kami selalu mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam upaya menata wilayah kami jadi rusun. Yang penting dalam prakteknya tidak merugikan warga, karena kami sudah menderita. Lebih dari 20 tahun hunian kami tergenang. Mudah-mudahan rusun itu jadi solusi yang terbaik buat warga, tandasnya. (deva)
Jadi untuk wilayah Jakarta Barat kami sudah wacanakan untuk membuat sebanyak 28 rusun yang tersebar pada titik-titik wilayah padat penduduk. Salah satunya yaitu Kampung Apung yang terdapat di RW 01, Kelurahan kapuk, ujar Burhanuddin, Walikota Jakarta Barat, Senin (5/11).
Ia menyebut, dari 28 titik wilayah padat hunian yang rencananya akan dibangun rusun, terbanyak akan dibangun di Kecamatan Tambora sebanyak 9 titik, Kalideres 3 titik, Kembangan 3 titik, dan di wilayah kecamatan lainnya yang saat ini masih dalam tahap pengkajian.Rencana pembangunan kawasan padat penduduk menjadi rusun sangat disetujui oleh Gubernur DKI. Realisanya jika tanah yang ingin difungsikan sebagai rusun ternyata milik negara, maka akan cepat terealisasi. Tapi sebaliknya jika tanah milik masyarakat, maka terlebih dahulu pemerintah akan menawarkan pada warga untuk membangun rusun di wilayah mereka, tutur Burhanuddin.
Disinggung pemilihan Kampung Apung yang jadi salah satu titik prioritas pembangunan rusun, Burhanuddin menjelaskan, upaya itu dilakukan karena melihat kondisi Kampung Apung yang sudah 20 tahun lebih tergenang air.Tapi kan lahan tersebut merupakan milik warga. Jadi sebelum dibangun rusun pemerintah terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi terhadap warga Kampung Apung apakah setuju wilayah mereka dibangun rusun atau tidak, jelasnya.
Menyikapi wacana tersebut, Ketua RW 01, Kelurahan Kapuk, Juhri mengatakan, berdasarkan hasil bincang-bincang dengan warga, umumnya warga tidak keberatan dengan wacana tersebut. Pada dasarnya kami selalu mendukung upaya Pemprov DKI Jakarta, khususnya dalam upaya menata wilayah kami jadi rusun. Yang penting dalam prakteknya tidak merugikan warga, karena kami sudah menderita. Lebih dari 20 tahun hunian kami tergenang. Mudah-mudahan rusun itu jadi solusi yang terbaik buat warga, tandasnya. (deva)
