Tues 3 12 2024
  • Jelajahi

    Copyright © 2024 Informasi Tanpa Batas
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Top Ads

    Iklan 300x250

    728x90 AdSpace

    Soekarno-Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

    Last Updated 2012-11-08T00:45:56Z

    Satelit9.com-SOEKARNO dan Mohammad Hatta merupakan dua orang yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Tanpa ada proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh keduanya, maka tidak pernah akan ada kemerdekaan bagi bangsa ini.
    Pertanyaannya, di manakah lalu kita menempatkan kedua Bapak Bangsa itu? Sejak tragedi nasional tahun 1965, kita tidak pernah ingat akan jasa kedua orang itu. Seakan-akan Soekarno dan Hatta adalah orang biasa yang tidak ada jasanya kepada negeri ini.
    Pernah mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur Ben Mboi bercerita tentang pengalamannya menghadiri sebuah pertemuan di Eropa. Saat bertemu dengan tokoh-tokoh dari Afrika, mereka langsung bertanya tentang Soekarno. Bagaimana bangsa Indonesia memperlakukan Soekarno?
    Ben Mboi tentu tidak bisa berbohong. Ia menjelaskan bahwa Soekarno (dan juga Hatta) praktis tidak dikenal di Indonesia. Anak-anak muda Indonesia tahu pembaca proklamasi itu Soekarno dan Hatta, tetapi apa siapa Bapak Bangsa itu banyak yang tidak mengenalnya lagi.
    Tokoh-tokoh dari Afrika itu geleng-geleng kepala. Ia tidak habis mengerti bagaimana bangsa Indonesia bisa melupakan peran Soekarno dan Hatta. Padahal tanpa keduanya, tidak pernah akan ada Indonesia Merdeka.
    Seperti bangsa Afrika, tidak mungkin ada kemerdekaan banyak negara Afrika tanpa Soekarno. Keputusannya untuk menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung bulan April 1955 menjadi drive banyak negara di Afrika untuk memerdekakan diri.
    Banyak negara yang ketika itu masih berada di bawah penjajahan Perancis, Inggris, Italia, Belanda, atau Belgia. Namun Bung Karno mengundang pemimpin negara-negara Afrika, seakan mereka adalah sebuah negara yang sudah merdeka.
    Itulah yang membuat nama Soekarno harum di Afrika. Saat menjabat sebagai Presiden, Megawati Soekarnoputri pernah menerima kehormatan yang luar biasa untuk Soekarno saat berkunjung ke Aljazair. Presiden Megawati yang harus berjalan kaki menuju Istana Kepresidenan --karena mobilnya sudah tidak bisa bergerak-- mendapat taburan bunga dari masyarakat Aljazair yang keluar dari jendela gedung-gedung bertingkat di sepanjang jalan.
    Kita harus belajar banyak dari bangsa-bangsa lain dalam menghargai pahlawan bangsanya. Kita tidak boleh hanya mengingat kekurangan dari pahlawan bangsa dan melupakan segala kebesaran yang telah mereka wariskan.
    There is no angel a part of us. Tidak ada malaikat di antara kita. Termasuk pemimpin tidak ada yang tidak pernah berbuat salah. Kita jangan hanya mengingatkan kekurangannya, tetapi justru harus lebih banyak mengingat kelebihannya.

    Bangsa China pernah dihadapkan sebuah dilema besar ketika Pemimpin Besar Mao Zedong wafat. Pertanyaannya apakah Mao seorang pahlawan besar bagi China ataukah ia adalah seorang yang harus bertanggung jawab atas tertinggalnya bangsa itu akibat Revolusi Kebudayaan yang dijalankan?
    Ketika bangsa China dihadapkan kepada dilema itu, Presiden China Deng Xiaoping tampil ke depan. Di Lapangan Tiananmen dia berpidato tentang Pemimpin Besar Mao. Kata Deng: "Mao Zedong dalam hidupnya membuat 10 kesalahan besar. Tetapi sepanjang hidupnya ia juga membuat 10 perbuatan besar. Sekarang mari kita lupakan 10 kesalahan besar Mao dan kita ingat terus 10 perbuatan besarnya kepada negara."
    Deng ketika itu bahkan mengatakan: "Untuk mengenang jasa Pemimpin Besar Mao, maka hanya satu foto besar yang boleh dipasang di Lapangan Tiananmen, yaitu foto Mao Zedong." Tidak ada pemimpin China lainnya yang mendapatkan kehormatan yang begitu tinggi di China selain Mao Zedong.
    Setelah 67 tahun kita merdeka, sepantasnya kalau kita mengenang jasa pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sepantasnyalah apabila negara menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai pahlawan nasional.
    Memang terlalu absolutist kita mau mengakui kebesaran kedua tokoh proklamasi itu. Namun tidak ada yang salah dari keterlambatan itu daripada kita melupakan jasa kedua Bapak Bangsa itu seperti selama ini.
    Bahkan kita jangan hanya menetapkan Soekarno dan Hatta sebagai pahlawan nasional saja. Kita harus menghidupkan kembali perjuangan luar biasa dari mereka berdua, yang mau mengorbankan kepentingan pribadinya demi sebuah Indonesia yang merdeka.
    Soekarno dan Hatta merupakan simbol pengabdian tanpa pamrih. Mereka memilih untuk hidup bersahaya, di tengah pilihan untuk hidup bergelimangan harta. Demi sebuah cita-cita Indonesia Merdeka, keduanya memilih untuk memberikan apa yang dimiliki kepada negara daripada menanyakan apa yang bisa diberikan negara kepada mereka
    Komentar
    • Soekarno-Hatta Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

    Terkini

    Topic Popular