Satelit9.com,Jakarta - Kepala Badan
Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengatakan, aparat harus segera melakukan razia dan pengecekan intensif kepemilikan senjata api (senpi).
Hal ini disampaikannya menyusul kembali terjadinya penembakan dua aparat polisi di Pondok Aren,Tangerang, semalam, Jumat (16/8).
Kejadian serupa tanpa pencegahan dan penanganan dari segi senpi, kata kepala BIN tersebut, berpotensi terulang.
"Apabila melihat orang-orang yang tidak berhak memiliki senjata api dan mereka memiliki agar segera dilaporkan. Banyak sekali senjata api ilegal yang beredar yang harus kita berantas bersama-sama," kata Marciano di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).
Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengatakan, aparat harus segera melakukan razia dan pengecekan intensif kepemilikan senjata api (senpi).
Hal ini disampaikannya menyusul kembali terjadinya penembakan dua aparat polisi di Pondok Aren,Tangerang, semalam, Jumat (16/8).
Kejadian serupa tanpa pencegahan dan penanganan dari segi senpi, kata kepala BIN tersebut, berpotensi terulang.
"Apabila melihat orang-orang yang tidak berhak memiliki senjata api dan mereka memiliki agar segera dilaporkan. Banyak sekali senjata api ilegal yang beredar yang harus kita berantas bersama-sama," kata Marciano di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/8).
Selain melakukan razia dan pengecekan intensif kepemilikan senjata api,
Marciano juga meminta agar pihak Kepolisian segera menemukan pelaku
penembakan. Perbuatan tersebut, kata dia, cenderung diulangi karena
sebelumnya pelaku merasa berhasil.
Dari motifnya yang mirip dengan penembakan sebelumnya di Jakarta Selatan, kata dia, ditengarai ulah kelompok teror yang juga pernah melakukan teror bom di Jakarta.
Namun Marciano tak mau menyebutkan nama kelompok yang diduganya. Dia tak membantah aksi penembakan ini terus berlanjut akibat sistem keamanan yang cukup lemah. Selain itu partisipasi masyarakat, kata dia, juga penting untuk melaporkan dan memastikan agar senjata api tidak disalahgunakan.
"Dilakukan oleh kelompok yang sama indikasinya sangat besar," jelas Marciano.
Dari motifnya yang mirip dengan penembakan sebelumnya di Jakarta Selatan, kata dia, ditengarai ulah kelompok teror yang juga pernah melakukan teror bom di Jakarta.
Namun Marciano tak mau menyebutkan nama kelompok yang diduganya. Dia tak membantah aksi penembakan ini terus berlanjut akibat sistem keamanan yang cukup lemah. Selain itu partisipasi masyarakat, kata dia, juga penting untuk melaporkan dan memastikan agar senjata api tidak disalahgunakan.
"Dilakukan oleh kelompok yang sama indikasinya sangat besar," jelas Marciano.