Satelit9.com,Lamongan - Sekitar 500 pendekar silat Persaudaraan Setia
Hati Terate (PSHT) Lamongan mendatangi Mapolres Lamongan. Kedatangan
para pendekar ini untuk mempertanyakan perkembangan kasus penembakan
yang menimpa 2 rekan mereka.
500 Pendekar lengkap dengan membawa atribut perguruan silat ini mendatangi Mapolres Lamongan dengan menggunakan motor. Selain ingin mempertanyakan proses penyelidikan, para pendekar ini juga ingin menuntut kejelasan kasus penembakan yang diduga dilakukan oknum polisi.
Di Mapolres Lamongan, Sabtu (1/12/2012) para pendekar ini diterima oleh Kabag Ops Polres Lamongan, Kompol M. Rifai. Mereka berkumpul di halaman Mapolres Lamongan untuk mendengar penjelasan dari polisi. Mereka kemudian berdialog dengan polisi mengenai kasus yang menimpa teman mereka.
500 Pendekar lengkap dengan membawa atribut perguruan silat ini mendatangi Mapolres Lamongan dengan menggunakan motor. Selain ingin mempertanyakan proses penyelidikan, para pendekar ini juga ingin menuntut kejelasan kasus penembakan yang diduga dilakukan oknum polisi.
Di Mapolres Lamongan, Sabtu (1/12/2012) para pendekar ini diterima oleh Kabag Ops Polres Lamongan, Kompol M. Rifai. Mereka berkumpul di halaman Mapolres Lamongan untuk mendengar penjelasan dari polisi. Mereka kemudian berdialog dengan polisi mengenai kasus yang menimpa teman mereka.
Di hadapan massa, Kompol M. Rifai menjelaskan jika kasus yang menimpa 2
anggota PSHT tersebut sudah ditangani oleh Polda Jatim. Dikatakan Rifai,
anggota polisi yang pada hari kejadian bertugas juga sudah diperiksa.
Selain memeriksa anggota polisi, kata Rifai, pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan senjata anggota. "Sejumlah anggota yang bertugas juga sudah diperiksa," katanya dihadapan massa pendekar.
Usai mendapat penjelasan dari polisi, sekitar 500 pendekar inipun kemudian membubarkan diri dengan tertib menuju padepokan mereka di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.
Seperti diketahui, Rabu (28/11) lalu, 2 pendekar PSHT tertembak paha dan pantatnya saat konvoi usai mengikuti pengesahan yang digelar di padepokan mereka di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi. Dua pendekar tersebut hingga kini masih dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan akibat luka tembak yang dideritanya.[rofiks ]
Selain memeriksa anggota polisi, kata Rifai, pihak kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan senjata anggota. "Sejumlah anggota yang bertugas juga sudah diperiksa," katanya dihadapan massa pendekar.
Usai mendapat penjelasan dari polisi, sekitar 500 pendekar inipun kemudian membubarkan diri dengan tertib menuju padepokan mereka di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.
Seperti diketahui, Rabu (28/11) lalu, 2 pendekar PSHT tertembak paha dan pantatnya saat konvoi usai mengikuti pengesahan yang digelar di padepokan mereka di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi. Dua pendekar tersebut hingga kini masih dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan akibat luka tembak yang dideritanya.[rofiks ]