Satelit9.com,Yogyakarta - Massa dari beberapa ormas seperti Komando
Inti Keamanan (KOTIKAM) DIY, Forum Jogja Rembug (FJR) DIY
, KNPI DIY, Gafatar DIY, hingga beberapa kelompok lain seperti Sekber Keistimewaan, Code-X Community, Tagana, Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo (PORY), dan Komunitas Malioboroberkumpul bersama di halaman DPRD DIY.
Massa menyatakan sikap menolak tegas premanisme, dan mendukung pemberantasan preman di Yogyakarta.
"Aksi dilakukan untuk mewujudkan Yogyakarta yang aman dan nyaman. Kita semua harus betul-betul berkoordinasi dengan TNI dan Polri, agar dapat berjuang bersama, tidak beraksi sendiri-sendiri dalam mewujudkan keamanan," ujar Ketua Umum KOTIKAM DIY Harun Al-Rasyid, Kamis (28/03/2013).
, KNPI DIY, Gafatar DIY, hingga beberapa kelompok lain seperti Sekber Keistimewaan, Code-X Community, Tagana, Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo (PORY), dan Komunitas Malioboroberkumpul bersama di halaman DPRD DIY.
Massa menyatakan sikap menolak tegas premanisme, dan mendukung pemberantasan preman di Yogyakarta.
"Aksi dilakukan untuk mewujudkan Yogyakarta yang aman dan nyaman. Kita semua harus betul-betul berkoordinasi dengan TNI dan Polri, agar dapat berjuang bersama, tidak beraksi sendiri-sendiri dalam mewujudkan keamanan," ujar Ketua Umum KOTIKAM DIY Harun Al-Rasyid, Kamis (28/03/2013).
Ketua Komisi A DPRD Kota Yogya Chang Wendryanto yang hadir dalam aksi
ini menyampaikan, semua pihak tidak boleh memberikan kesempatan
sedikitpun bagi premanisme untuk tumbuh di Yogya. Menurutnya, Yogyakarta
berhati nyaman tak hanya jadi slogan, tapi harus terwujud secara nyata.
"Saudara-saudara dari sabang sampai Merauke, silakan datang ke Yogya, menuntut ilmu dan sebagainya, namun jangan membuat onar di Yogya. Kalau tidak akan menjadi musuh bersama. Aparat harus bertindak tegas menanggulangi," tegasnya.
Sementara Pembina PORY Herman Dody menyampaikan Yogya akan selalu menerima semua tamu dari berbagai daerah secara terbuka dan sopan. Namun apabila mereka bersikap seenaknya, cenderung bersikap seperti preman, harus ditindak tegas.
"Kalau sering mabuk di sembarang tempat, naik kendaraan tidak pakai helm, itu harus ditindak tegas. Kalau perlu dibentuk posko khusus untuk melaporkan hal-hal semacam itu," tandasnya.
"Saudara-saudara dari sabang sampai Merauke, silakan datang ke Yogya, menuntut ilmu dan sebagainya, namun jangan membuat onar di Yogya. Kalau tidak akan menjadi musuh bersama. Aparat harus bertindak tegas menanggulangi," tegasnya.
Sementara Pembina PORY Herman Dody menyampaikan Yogya akan selalu menerima semua tamu dari berbagai daerah secara terbuka dan sopan. Namun apabila mereka bersikap seenaknya, cenderung bersikap seperti preman, harus ditindak tegas.
"Kalau sering mabuk di sembarang tempat, naik kendaraan tidak pakai helm, itu harus ditindak tegas. Kalau perlu dibentuk posko khusus untuk melaporkan hal-hal semacam itu," tandasnya.