Satelit9.com,Jayapura- Tim gabungan yang dipimpin langsung Kepala
Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Polisi Tito Carnavian
terlibat baku tembak dengan kelompok bersenjata di kawasan antara
Distrik Makki, Kabupaten Jayawijaya, dan Distrik Tiom, Kabupaten Lanny
Jaya, Papua, Kamis (29/11). Seorang anggota gerombolan bersenjata
terkena tembakan dan kini dirawat.
Tim pimpinan Kapolda Papua ini mulai bergerak sejak kelompok masyarakat bersenjata melakukan penyerangan ke Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, beberapa hari silam. Penyerangan kelompok bersenjata itu menyebabkan tiga anggota Polri tewas.
Tim pimpinan Kapolda Papua ini mulai bergerak sejak kelompok masyarakat bersenjata melakukan penyerangan ke Polsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, beberapa hari silam. Penyerangan kelompok bersenjata itu menyebabkan tiga anggota Polri tewas.
Menurut Wakil Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpau, tim berhasil
menembak satu orang dari pihak kelompok bersenjata karena pada saat
pengejaran, kelompok itu berusaha melakukan penembakan. Baku tembak
terjadi selama dua jam. Saat ini anggota kelompok bersenjata yang tewas
itu masih dirawat di Rumah Sakit Umum Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Paulus juga menegaskan bahwa Kapolda Papua sudah langsung turun ke lapangan untuk memastikan bahwa kelompok bersenjata yang sering melakukan pembunuhan dan pembantaian di Papua itu memang benar ada. Bahkan Polda Papua telah mengidentifikasi pimpinan kelompok bersenjata itu berinisial RM. Kelompok ini kerap mengganggu keamanan dengan penembakan di daerah Puncak Jaya.
Kelompok pimpinan RM yang berjumlah 30 orang ini diduga memiliki kekuatan kurang lebih 10 pucuk senjata api. Senjata itu merupakan hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri.(Ricardo Hutahaean)
Paulus juga menegaskan bahwa Kapolda Papua sudah langsung turun ke lapangan untuk memastikan bahwa kelompok bersenjata yang sering melakukan pembunuhan dan pembantaian di Papua itu memang benar ada. Bahkan Polda Papua telah mengidentifikasi pimpinan kelompok bersenjata itu berinisial RM. Kelompok ini kerap mengganggu keamanan dengan penembakan di daerah Puncak Jaya.
Kelompok pimpinan RM yang berjumlah 30 orang ini diduga memiliki kekuatan kurang lebih 10 pucuk senjata api. Senjata itu merupakan hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri.(Ricardo Hutahaean)