Satelit9.com,Batang, - Kecelakaan lalu lintas di jalur pantai utara Kota Pekalongan-Batang, Jawa Tengah, pada masa arus mudik sejak H-7 hingga H+7 Lebaran sebanyak 28 kejadian.
"Sebanyak 23 kecelakaan terjadi di wilayah Kepolisian Resor Batang, dan lima kecelakaan di wilayah Polres Kota Pekalongan," kata
Kepala Polres Batang AKBP Widi Atmoko di Batang, Jumat.
Ia mengatakan dari rekapitulasi selama masa mudik hingga balik Lebaran 2013, jumlah kecelakaan sebanyak itu menurun dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada 2012 sebanyak 52 kecelakaan.
"Sebanyak 23 kecelakaan terjadi di wilayah Kepolisian Resor Batang, dan lima kecelakaan di wilayah Polres Kota Pekalongan," kata
Kepala Polres Batang AKBP Widi Atmoko di Batang, Jumat.
Ia mengatakan dari rekapitulasi selama masa mudik hingga balik Lebaran 2013, jumlah kecelakaan sebanyak itu menurun dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada 2012 sebanyak 52 kecelakaan.
"Selama pengamanan Lebaran 2013, kecelakaan di wilayah Batang hanya 23 kejadian, dengan jumlah korban tewas dua orang, dan luka-luka 32 orang," katanya.
Menurut dia, meski angka kecelakaan lalu lintas kendaraan cenderung menurun, para pengmudi kendaraan diimbau tetap waspada dan berhati-hati saat melintas di jalur pantura sepanjang Alas Roban karena selain banyak tikungan tajam juga tanjakan.
"Meski beberapa tikungan tajam sudah dikepras tetapi ada sejumlah titik yang perlu diwaspadai pengemudi kendaraan karena lokasinya rawan kecelakaan. Titik lokasi rawan tersebut, antara lain tikungan dan tanjakan Poncowati atau yang dikenal jalur 'ciluba'," katanya.
Menurut dia, meski angka kecelakaan lalu lintas kendaraan cenderung menurun, para pengmudi kendaraan diimbau tetap waspada dan berhati-hati saat melintas di jalur pantura sepanjang Alas Roban karena selain banyak tikungan tajam juga tanjakan.
"Meski beberapa tikungan tajam sudah dikepras tetapi ada sejumlah titik yang perlu diwaspadai pengemudi kendaraan karena lokasinya rawan kecelakaan. Titik lokasi rawan tersebut, antara lain tikungan dan tanjakan Poncowati atau yang dikenal jalur 'ciluba'," katanya.